2 Calon Kuat Kapolri Lapor Kekayaan ke KPK

Dua calon kuat Kepala Kepolisian RI (Kapolri), yakni Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka melaporkan harta kekayaannya.

"Panggilannya untuk klarifikasi LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," kata Sutarman yang mengenakan safari abu-abu di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Namun, keduanya membantah jika klarifikasi harta kekayaan ini merupakan bagian dari syarat untuk mencalonkan diri sebagai Kapolri. "Tidak ada bunyinya seperti itu. Kita belum tahu," terang Sutarman sambil memasuki lobi gedung KPK.

Selain Sutarman dan Putut Eko Bayuseno, nama petinggi Polri yang sudah menyerahkan laporan harta kekayaannya adalah Kepala BNN Komjen Anang Iskandar dan Kapolda Bali Irjen Arif Wachjunadi.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi menjelaskan bahwa lembaganya akan melakukan klarifikasi harta 9 calon Kapolri melalui LHKPN. Ini merupakan permintaan dari Komite Kepolisian Nasioanal (Kompolnas).

"Ada 9 (calon Kapolri) yang akan dilakukan LHKPN kepada KPK dalam konteks permintaan kompolnas untuk melihat record dari kandidat calon kapolri," kata Johan.

Namun, ia enggan menyebutkan siapa saja 9 nama calon pengganti Jenderal Timur Pradopo tersebut. Sementara, dalam jadwal yang direncanakan, dalam 2 minggu ini diharapkan 9 nama tersebut sudah menyerahkan laporan kekayaannya untuk segera divalidasi KPK.

Dari kabar yang beredar, 9 orang yang akan menjabat sebagai Trunojoyo I ini adalah, Kabareskrim Komjen Sutarman, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Irjen Budi Gunawan, Deputi Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti, dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.

Selain itu juga ada nama Kapolda Sumsel Irjen Saud Usman Nasution, Kapolda Jabar Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, Kapolda Bali Irjen Arif Wachyunadi, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Anas Yusuf, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno. (Ary/Mut)