Sukses

Dewan Pembina Demokrat: FPI Salah dalam Mempersepsikan Islam

Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimena, menjalankan perintah Islam tak dibenarkan menggunakan kekerasan.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimena menilai Front Pembela Islam (FPI) salah dalam mempersepsikan agama Islam. Menurut pandangan petinggi partai berlambang mercy itu, menjalankan perintah Islam tak dibenarkan menggunakan kekerasan.

"Mungkin persepsi mereka mengutamakan perintah agama, tapi salah. Agama tidak mengatakan pakai kekerasan," kata Melani di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Selain salah mempersepsikan agama, lanjut Melani, FPI juga salah dalam menginterpretasikan Pancasila. "Di Pancasila saja ada unsur Ketuhanan. Itu bukan berarti Islam. Dengan menjaga memaknai bhineka tunggal ika," ujar Melani.

Sehingga, sambung dia, diperlukan dialog antar seluruh lapisan pemuka masyarakat. Terutama setelah ucapan FPI yang menyebut Presiden SBY sebagai pencundang dan pemfitnah Islam.

"Kadang-kadang kekerasan dibalas dengan kekerasan. Kita tidak menemui satu titik. Kecuali kalau dialog," ucap Melani.

Namun, menurut dia, FPI tak pernah mengindahkan ajakan dialog secara damai. Sehingga pemerintah harus mengambil sikap dengan menggunakan UU Ormas yang telah disahkan beberapa waktu lalu oleh DPR.

"Sikapnya harus dilihat pakai UU Ormas. MPR mengutamakan musyawarah, bukan langsung menghukum," jelas dia.

UU Ormas itu juga, kata Meilani, yang dapat menjadi dasar sanksi bagi FPI, setelah tudingannya kepada SBY. "Kita semua harus melihat dari segi hukum, apalagi sekarang sudah ada UU ormas," tutup Melani. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini