Sukses

FPI Vs SBY, Marzuki: Bila Polisi Tak Berani, Hukum Rimba Terjadi

Tapi Marzuki khawatir bila polisi tak dapat menegakkan hukum, maka hukum rimba akan terjadi.

Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai masalah Front Pembela Islam (FPI) versus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya ditangani penegak hukum. Tapi Marzuki khawatir bila polisi tak dapat menegakkan hukum, maka hukum rimba akan terjadi.

"Kalau Polri nggak berani siapa lagi yang akan menegakkan? Maka akan terjadi hukum rimba di negara ini," kata Marzuki dalam pesan singkatnya, Rabu (24/7/2013). "Kalau hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang."

Menurut Marzuki, penyebutan Presiden SBY sebagai pecundang oleh Ketua Umum FPI Habib Rizieq sudah masuk ranah penegakan hukum. Dan itu menjadi tanggung jawab Kepolisian. Marzuki mengaku sudah berkali-kali menyampaikan kepada Polri harus berani menegakkan hukum.

"Karena Polri satu-satunya lembaga yang mengurusi masalah keamanan di masyarakat," kata Marzuki.

Sehingga, kata Marzuki, jika FPI berbuat rusuh, anarki, maupun melontarkan pernyataan pedas kepada Presiden maka kepolisian yang punya andil besar untuk menyelesaikannya. "Polri harus berani menegakan aturan-aturan," ujar dia. "Makanya mari kita dukung Polri menegakan aturan."

Ketua Umum FPI Habib Rizieq dalam situs resmi FPI video yang diunggah ke laman YouTube menyebut massa FPI bukan bentrok terhadap warga. Melainkan dengan preman pelacuran yang menjaga lokalisasi di tempat itu. Menurut Rizieq, para preman langsung memprovokasi masyarakat bahwa FPI membunuh warga.

Lalu dalam pernyataan tertulis melalui situs resmi FPI, Rizieq menilai SBY tidak bersikap sebagai negarawan. Sebab SBY semangat bicara FPI terkait bentrokan di Kendal, tapi bungkam terhadap sikap pelaku preman pelacuran bersenjata dan tempat pelacuran yang buka siang malam di bulan Ramadan.

"Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat," kata Rizieq dalam keterangan tertulisnya.

Menurut dia, seorang Presiden muslim, yang menyebar fitnah dan membiarkan maksiat ditambah melindungi Ahmadiyah dan aneka skandal korupsi sangatlah menciderai ajaran Islam. (Ism/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.