Sukses

Dilelang, Kontrakan Terakhir `Algojo Pembunuh Presiden Kennedy`

Rumah yang beralamat di 1026 North Beckley, Dallas, Texas menjadi tempat tinggal Lee Harvey Oswald, sebelum ia membunuh Kennedy.

Jumat, 22 November 1963 pukul 12.30 waktu Dallas, Texas. Peluru menerjang  tenggorokan dan kepala Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy. Ia pun rubuh di pelukan sang istri, Jackie, lalu tak seberapa lama, dinyatakan meninggal dunia. AS, juga dunia, geger.

Lee Harvey Oswald menjadi satu-satunya tersangka. Dua hari setelah ia ditangkap polisi, mantan anggota US Marine yang membelot ke Uni Soviet itu ditembak mati oleh Jack Ruby dalam siaran langsung televisi.

Masih terkait dengan salah satu peristiwa paling menggegerkan dalam sejarah, rumah kontrakan di mana Lee Harvey Oswald pernah tinggal jelang pembunuhan Kennedy kini dilelang.

Kamar yang pernah ia tempati, di rumah yang beralamat di 1026 North Beckley, Dallas, Texas itu masih tetap sama. Kecuali seprei tempat tidurnya yang keburu dirampas polisi.

Kala itu, Oswald menggunakan nama samaran untuk tinggal sebagai tamu pada November 1963. Ia tinggal salah satu kamar selama 3 minggu, sembari bekerja di Texas School Book Depository. Dengan membayar US$ 8 dolar per minggu, ia mendapat kamar kamar, hak menggunakan ruang dudu, dan kulkas.

Di akhir pekan, Oswald pulang ke Irving, di mana istri dan anak-anaknya yang masih kecil tinggal.

Pemilik rumah, Patricia Hall, yang neneknya menjalankan usaha kontrakan kamar 50 tahun lalu, melego rumah bersejarah itu seharga US$ 500 ribu atau lebih dari Rp 5 miliar. Ia berharap rumah itu akan dijadikan museum atau penginapan oleh pembelinya.

Patricia baru berusia 11 tahun saat Oswald tinggal dalam rumah neneknya. Tapi ia masih ingat apa yang terjadi saat itu, meski sosok s"si pembunuh" mulai kabur dalam benaknya.

"Dia seperti pria pada umumnya," kata dia kepada CBS News, seperti dilansir Daily Mail 22 Juli 2013. "Nenekku senang dengannya, karena ia menjaga kamarnya tetap bersih dan rapi. Tidak memonopoli kamar mandi," kata dia.

Setelah membunuh presiden, Oswald dilaporkan sempat singgah di kamar kontrakannya, buru-buru mengambil sejumlah barang, dan pergi tanpa pamitan.

Saat nenek Patricia, Gladys Johnson, mengetahui perbuatannya, dan terganggu dengan ketukan pintu para reporter yang ingin mewawancara, bahkan menerima ancaman pembunuhan, ia buru-buru menghapus nama Oswald dari catatan tamu.

"Nenekku merasa takut, juga terhina," kata Patricia. "Ia bahkan memusnahkan kuitansi yang menyatakan, Oswald telah membayar sewa."

Neneknya yang awalnya mau diwawancara, bahkan mengizinkan media memotret kamar tempat Oswald tinggal, akhirnya tak mau membuka pintu bagi wartawan.

Tapi, yang paling membuatnya marah adalah ketika petugas polisi masuk ke rumahnya, dan menyita lembar sprei yang menutupi kasur Oswald, juga sejumlah barang lain.

"Nenekku tak mendapat spreinya kembali hingga ia meninggal," kata Patricia. "Ini serius. Bukan karena sprei itu punya nilai historis, tapi karena itu baru dibeli dan seharusnya bisa ia gunakan di tempat tidur lain."

Namun, akhirnya keluarga pemilik mengalah dan mengizinkan  Oliver Stone menyuting kamar itu untuk filmnya yang dirilis 1991 lalu, JFK.

Jelang peringatan 50 tahun kematian Kennedy telah menarik perhatian banyak pihak, dari kurator museum sampai musisi yang ingin melakukan proyek besar untuk mengenang insiden itu.

Sementara, baru-baru ini, mantan istri Oswald, Marina Oswald Porter, kini 72 tahun, melelang cincin pernikahannya, untuk melepaskan diri dari peristiwa yang ia deskripsikan sebagai "hari terburuk dalam hidupku".

Pemerintah Dallas tak ketinggalan, akan menggelar peringatan kematian Kennedy 22 November 2013 mendatang di Dealey Plaza, di mana iring-iringan mobil Kennedy melintas dan terdengar suara tembakan.

Teori Konspirasi



Hingga saat ini Lee Harvey Oswald menjadi tersangka tunggal. Ia tak sempat membeberkan apa sebenarnya yang terjadi pada hari itu. Juga apakah ia bertindak sendirian atau bersama-sama orang lain? Dan apa motivasinya menghabisi Kennedy?

Investigasi 10 bulan yang dilakukan oleh Warren Commission pada 1963 hingga 1964, juga oleh United States House Select Committee on Assassinations (HSCA) pada 1976 hingga 1979, dan investigasi lain oleh pemerintah menyimpulkan bahwa sang presiden dibunuh oleh Lee Harvey Oswald -- yang akhirnya ditembak mati oleh Jack Ruby dalam tahanan.

Namun, keraguan muncul dari penjelasan yang menyebutkan Oswald adalah satu-satunya pria bersenjata yang menembak mati Kennedy.

Rekaman iring-iringan yang diambil oleh Abraham Zapruder mendukung keyakinan bahwa ada empat tembakan yang dilakukan, bukan tiga seperti yang disebutkan Warren Commission.

Rekaman dalam film tersebut juga menunjukkan sedikitnya ada satu tembakan yang datang dari arah yang berbeda dengan titik di mana Oswald berada.

Ini juga didukung oleh beberapa saksi mata. Banyak yang percaya beberapa tembakan dilakukan oleh kelompok bersenjata yang bersembunyi di balik bukit.

Pada 1979, House Select Committee on Assassinations (HSCA) menemukan cacat investigasi yang dilakukan FBI dan Warren Commission. HSCA juga menyimpulkan ada empat tembakan yang dilakukan dan kemungkinan terdapat konspirasi di dalamnya. Namun, beberapa penyelidikan, salah satunya oleh National Academy of Sciences mempertanyakan keakuratan bukti HSCA tersebut.

Artinya, misteri kematian Kennedy belum terungkap. (Ein)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.