Sukses

Demokrat: SBY Perintahkan Kapolri Tindak FPI, Bukan Dibubarkan

Pembubaran FPI, jelas Hayono, hanya dapat dilakukan melalui pengadilan. Pemerintah tak bisa membubarkannya secara langsung.

Partai Demokrat menyatakan, Presiden SBY telah memberikan perintah secara langsung kepada Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk menindak aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI). Meski begitu, SBY tidak memerintahkan agar FPI dibubarkan.

"Jelas, Presiden perintahkan Kapolri untuk menindak tegas," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Pembubaran FPI, jelas Hayono, hanya dapat dilakukan melalui pengadilan. Pemerintah tak bisa membubarkannya secara langsung. "Jadi kita serahkan ke pengadilan. Pemerintah tidak boleh membubarkan ormas manapun kecuali melalui jalur pengadilan," ujar Hayono.

Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo pada Senin 22 Juli kemarin, telah menegaskan bahwa kepolisian tidak akan segan menegakkan hukum dalam menangani kasus bentrokan antara anggota FPI dan warga di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah.

Menurut Timur, siapa pun yang bersalah akan diproses secara hukum. Terlebih, insiden itu menewaskan seorang warga akibat ditabrak mobil rombongan FPI.

Ia menambahkan 2 anggota FPI lainnya juga ditetapkan jadi tersangka kepemilikan senjata tajam yakni Satria Yuwono (22) dan Bayu Agung Wicaksono (22). Karena itu, penyelesaian kasus bentrokan di Kendal itu berjalan sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Selain itu, pihaknya juga menetapkan 4 warga sebagai tersangka perusakan mobil anggota FPI.

Diduga bentrokan pada Kamis 18 Juli sekitar pukul 14.00 WIB itu dipicu akibat ulah anggota FPI yang melakukan sweeping di lokalisasi Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal. Rombongan FPI Temanggung yang sedang melintas menjadi sasaran amarah puluhan warga Sukorejo.

Sejumlah anggota FPI dan warga terluka, 1 unit mobil Toyota Avanza milik FPI dibakar massa dan beberapa mobil lainnya rusak terkena lemparan batu. Seorang perempuan yang sedang berboncengan motor dengan suaminya meninggal dunia akibat ditabrak mobil FPI.

Sementara, Ketua Umum FPI Habib Rizieq menyebut massa FPI bukan bentrok terhadap warga. Melainkan dengan preman yang menjaga lokalisasi di tempat itu."Preman pun langsung memprovokasi masyarakat bahwa FPI membunuh warga," papar Habib Rizieq dalam video yang diunggah ke situs YouTube. (Mut/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini