Sukses

Munarman FPI: Video Habib Rizieq di YouTube Dibuat di Kediamannya

Menurut juru bicara FPI Munarman, video itu dibuat saat Habib Rizieq ceramah di kediaman.

Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman membenarkan video Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq yang beredar di situs YouTube. Dalam video itu Habib Rizieq membeber kronologi bentrokan FPI di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Dalam video itu Habib Rizieq menyebut anggotanya dikejar-kejar preman lokalisasi yang digerebek karena masih membuka prkatek.

"Iya itu memang diambil saat Habib Rizieq menggelar pengajian rutin bulan Ramadan di kediamannya," kata Munarman saat ditemui di kantornya, kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (22/7/2013).

Munarman menjelaskan, Habib Rizieq saat itu memang sedang memberikan ceramah agama. Di sela ceramah itu, Rizieq juga membahas insiden bentrokan yang melibatkan massa FPI di Kecamatan Sukorejo pada Kamis 18 Juli lalu.

"Itu pengajiannya 21 Juli 2013 lalu, Minggu. Memang dalam video itu Habib bicara soal insiden di Kendal," imbuh Munarman.

Ia juga menambahkan, dalam kejadian tersebut memang anggota ormasnya mendapat serangan dari sejumlah preman. Preman-preman itu, kata Munarman, merupakan para penjaga tempat prostitusi yang di-sweeping tersebut.

"Jadi memang 1 hari sebelumnya memang tempat-tempat perjudian ditemukan anak-anak (FPI) di lapangan. Karena itu kita lakukan sweeping. Tapi sehari setelahnya itu justru mereka melakukan serangan balik. Yang melakukan penyerangan adalah preman yang jaga keamanan," jelas Munarman.

Dalam video berjudul 'Pernyataan Habib Rizieq' yang diunggah di YouTube Minggu 21 Juli 2013 oleh akun FPI Broadcast itu Habib Rizieq secara tegas menyatakan pembelaannya terhadap FPI Jawa Tengah. Bahkan, FPI juga telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki bentrokan tersebut.

Sementara itu polisi juga telah menetapkan 7 tersangka dalam bentrokan di Sukoharjo yang menewaskan 1 warga itu. 3 dari anggota FPI dan 4 warga yang diduga merusak mobil anggota FPI. (Adi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini