Sukses

PKL Tanah Abang Tetap Ogah Pindah ke Blok G

Kondisi Blok G yang tidak memadai memicu pedagang enggan menghuni Blok G. Alasannya, jalan tepat di depan Blok G kerap banjir.

Upaya pemindahan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang ke Blok G ternyata bukan kali pertama dilakukan. Upaya ini pernah dilakukan saat Sutiyoso masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Dari zaman Sutiyoso juga sudah pernah dicoba dipindahkan. Tapi pedagang mengeluh dan nggak betah," kata salah seorang PKL, Ferdi, di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2013).

Menurutnya, kondisi Blok G yang tidak memadai memicu pedagang enggan menghuni Blok G. Alasannya, jalan tepat di depan Blok G kerap banjir, tidak ada basement untuk parkir mobil dan bau tidak sedap karena ada rumah pemotongan hewan.

"Dulu pernah 2 bulan dicoba. Tapi nggak betah, ngeluh semua. Lagipula di sana rawan. Pintu rolling door-nya cuma setengah badan, pasti takut dibobol barang-barangnya kalau di sana," lanjut pedagang pakaian bola itu.

Jika kondisi Blok G sama seperti Blok F, mungkin saja para pedagang masih mau menempatinya. Namun, Blok F saat ini pun sudah penuh.

"Kalau pindah tempat, langganan juga bingung cari kita. Kalau pindah juga berarti harus merintis ulang. Sedangkan merintis itu nggak cepat, bisa tahunan," ujar pria yang sudah berdagang selama 12 tahun ini.

Tak hanya itu, terkait uang sewa, pada awalnya bisa saja harganya murah. Namun, lambat laun pasti akan melonjak tinggi. "Awalnya murah, pas dilihat sudah sukses dinaikin harganya. Makanya kita tetap ingin berdagang di sini," tandasnya. (Ism/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.