Sukses

Cara Welin Kusuma Raih 19 Gelar Sarjana dalam 13 Tahun

Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.

Welin Kusuma berhasil meraih 19 gelar sarjana dalam waktu yang jauh lebih singkat dari yang seharusnya. Yakni hanya 13 tahun. Hampir semua gelarnya didapat dari perguruan tinggi di Surabaya.

Atas keberhasilannya itu, Welin mendapat sorotan media asing. Situs Weird Asia News melaporkan kisah Welin dalam artikel berjudul "Young Man Earns 19 Degrees and Titles in Only 13 Years". [Baca: Raih 19 Gelar Sarjana dalam 13 Tahun, Pria Makassar Disorot Dunia] 

Semua orang pasti heran dan berpikir bagaimana cara Welin mendapatkan 19 gelar hanya dalam waktu 13 tahun. Pada usia 33 tahun, Welin sudah memiliki 19 gelar.

Pria asal Makassar itu mengungkapkan, dirinya mengambil kelas paralel. Artinya, ia berkuliah di beberapa universitas sekaligus. Setiap hari, pria ini belajar dari satu kampus ke kampus lain.

"Setiap semester saya maksimal mengambil 5 jurusan sekaligus. Dalam 2002 sampai 2005, rata-rata saya mengambil 100 SKS per semester. SKS terbanyak yang pernah saya ambil 111 SKS," kata Welin dalam surat elektronik kepada Liputan6.com, Senin (22/7/2013).

Dengan kuliah di 5 jurusan sekaligus, Welin mengikuti kelas dari pagi hingga malam. Ia menyiasati untuk mengambil 2 jurusan pada pagi atau siang hari, 1 jurusan pada sore atau malam hari, 1 jurusan pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu), dan 1 jurusan di universitas terbuka tanpa kuliah tatap muka.

"Setelah selesai kuliah, pada malam hari saya mengerjakan tugas-tugas. Kadang-kadang saya mengerjakan tugas bila ada kuliah yang dibatalkan atau di waktu kosong di sela-sela kuliah," jelas Welin.

Setiap hari Welin bolak balik dari satu kampus ke kampus lain. Lokasi kampusnya berada di lokasi yang berbeda-beda. Ia membutuhkan sekitar 30 menit untuk pindah dari satu kampus ke kampus lainnya.

Dilarang Masuk Kelas

Meski demikian, jalan Welin dalam meraih impiannya tak selamanya mulus. Banyak rintangan yang dihadapi. Seperti telat hingga dilarang masuk kelas. Hal itu terjadi saat Welin didera jadwal yang bentrok.

"Pernah ada waktu kuliah yang bentrok di perguruan tinggi yang berbeda. Padahal jarak perjalanan dari satu perguruan tinggi ke perguruan tinggi lainnya cukup lama sekitar 30 menit. Terpaksa saya meminta izin pulang duluan ke dosen saya 30 menit sebelum kuliah berakhir. Kemudian di perguruan tinggi lain, saya tidak boleh masuk kuliah karena terlambat lebih dari waktu yang diperkenankan. Untung saja, saya terlambat tidak lebih dari 25% dari seluruh tatap muka sehingga saya masih diperkenankan mengikuti ujian semester," papar Welin.

Seperti kampus lainnya, perguruan tinggi tempat Welin belajar juga menetapkan aturan tatap muka minimal 75%. Jika tidak, ia tak diperbolehkan mengikuti ujian. Dan Welin berhasil melalui rintangan itu.

Ujian Bentrok

Hambatan untuk Welin belum sampai di situ. Ia juga pernah mendapat jadwal ujian di satu kampus bentrok dengan jadwal ujian di kampus lainnya. Contohnya, ia harus menghadapi ujian mata kuliah PPKN di Universitas Kristen Petra pukul 17.30-19.00 WIB. Ia juga mesti menempuh ujian mata kuliah Hukum Agraria di Universitas Airlangga pada pukul 18.15-19.15 WIB.

"Saya memutuskan untuk mengerjakan ujian PPKN di Universitas Kristen Petra selama 30 menit (pukul 17.30-18.00). Lalu menempuh perjalanan dari Universitas Kristen Petra ke Universitas Airlangga selama 30 menit (pukul 18.00-18.30). Lalu saya mengerjakan ujian Hukum Agraria Pukul 18.30-19.15. Untung kedua mata kuliah tersebut dapat lulus dengan nilai yang memuaskan A dan AB," urai Welin.

Belajar, belajar, dan belajar menjadi keseharian Welin. Terus kapan ia berlibur? "Biasanya saya baru bisa travelling di saat liburan semester," ujarnya.

Kini Welin berhasil menyandang 19 gelar. Bila namanya ditulis bersama gelarnya menjadi: Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP. Saat ini, Welin bekerja sebagai konsultan pajak lewat gelar BKP-nya. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini