Sukses

Ramadan, Wanita Pakistan Dilarang Belanja Sendiri Tanpa Pasangan

Ulama Islam dan pemuka masyarakat di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, sepakat memutuskan aturan ini.

Dalam rangka Ramadan, pemerintah Pakistan Utara menetapkan aturan baru, yakni larangan bagi kaum wanita untuk berbelanja sendirian tanpa didampingi pasangan atau setidaknya seorang pria dari keluarganya.

Ulama Islam dan pemuka masyarakat di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, sepakat memutuskan aturan ini dalam sebuah pertemuan di kawasan Karak. Aturan ini kemudian diumumkan lewat pengeras suara masjid.

Para ulama Islam akan meminta bantuan sejumlah pihak terkait untuk menegakkan larangan itu. Juga meminta pemilik toko agar tidak melayani perempuan yang datang sendirian.

"Kami putuskan, perempuan tidak akan berbelanja ke pasar tanpa keluarga pria," tutur seorang ulama, Maulana Mirzaqeem, seperti dikutip dari BBC, Minggu (21/7/2013).

"Mereka yang datang ke pasar tanpa anggota keluarga pria akan diserahkan ke polisi.

Tujuan dari larangan ini adalah mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan yang bisa mengganggu pria selama bulan suci Ramadan. Namun tidak jelas apakah larangan akan dicabut setelah berakhirnya puasa.

"Mereka menyebar ketidaksopanan dan mengganggu puasa pria dalam Ramadan," tambah Mirzaqeem.

Dikiritk pedagang

Sebagian besar perempuan yang tinggal di kawasan ini menggunakan jilbab dengan gaun panjang yang menutupi seluruh tubuh.

Kawasan Khyber Pakhtunkhwa dikenal amat konservatif dan larangan ini diusulkan oleh salah satu faksi dalam Jamiat Ulema-e-Islam.

Bagaimanapun para pedagang mengkritik keputusan ini karena khawatir bisa berpengaruh ke bisnis dan mencoreng reputasi wilayah mereka.

"Kami tidak pernah mendukung larangan tersebut dan akan menggelar rapat untuk memprotes keputusan para ulama," kata seorang pedagang, Munwar Khan. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.