Sukses

Pengacara Cinta Mati pada Klien yang Pemerkosa dan Pembunuh

Liam pada 2007 lalu dinyatakan bersalah dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Emma Agnew. Divonis 23 tahun.

Mungkin benar, cinta itu buta. Paling tidak, itu yang terjadi di antara pengacara asal Selandia Baru, Davina Murray dan kliennya, Liam Reid.

Padahal, Liam yang sangar kini sedang menjalani hukuman 23 tahun. Pada 2007 lalu, ia dinyatakan bersalah dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Emma Agnew.

Dan gara-gara kekasihnya juga, Bu Pengacara kini harus berurusan dengan pengadilan, karena didakwa menyelundupkan iPhone dan rokok ke penjara Liam di Mount Eden, 2 tahun lalu. Tuduhan yang disangkal Davina. Nasibnya akan ditentukan Jumat 19 Juli mendatang.

Hubungan cinta rahasia pasangan itu terkuak di pengadilan, lewat sambungan telepon dan pesan singkat -- yang melebihi hubungan antara kuasa hukum dan klien.

Dalam sebuah pesan pendek yang dikirim Davina pada temannya di Australia, pengacara itu mengakui perasaannya pada kliennya, dan berencana menikahinya di penjara.

"... Perlu menyelundupkan 2 orang ke penjara sebagai saksi pernikahanku. Jika dia (Liam) keluar, kami bisa...,"  kata Davina dalam pesan itu yang dirilis The New Zealand Herald yang dimuat News.com.au, Kamis (18/7/2013).

Dalam pesan singkat itu, Davina juga menyatakan keraguannya untuk mencintai kliennya.

"Hatiku mengatakan, 'aku harus melakukannya'. Tapi logikaku berseru. 'Tunggu!'"

"Maksudku, aku membenci diriku sendiri ketika aku sadar, aku telah jatuh cinta padanya. Meski pengadilan tidak merestui hubungan kami, aku tidak peduli. Aku hanya takut kehilangan dia," kata Davina.

Perempuan itu sudah cinta mati pada Liam. "Dia yang membuatku tertawa, membuatku berpikir jernih, membuatku merasa cantik, membuatku bernyanyi. Tetapi terkadang dia juga membuatku menangis."

Selain pesan teks itu, percakapan Davina dan Liam juga dilaporkan pada pengadilan. Seperti yang diwartakan The New Zealand Herald pada 17 Juli, Davina berusaha menyangkal bukti hubungan mereka dengan menyatakan, itu adalah hak istimewa pengacara-klien.

Namun Hakim Russell Collins membantah ucapan itu. Menurut Russel, panggilan yang dilakukan Davina dengan Liam tak ada urusan dengan perkara.  Davina terancam harus mundur sebagai pengacara Liam.

Tujuh rekaman panggilan antara Davina dan Liam telah diputar di pengadilan, termasuk perkataan Liam yang kasar. "Harus ada hasil. Atau aku akan menghantammu," kata pria itu.

Lalu, ia berkata, "Terkadang aku seakan kasar padamu, tapi aku hanya ingin kau tegar. Aku ingin kau menjadi kuat," ujar Liam.

"Kau tidak tahu betapa kuatnya diriku," balas Davina. (Ein/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.