Sukses

Selain Pusat PKL, Ahok Juga Ingin Bangun Rusun di SMPN 14

"Kalau cukup luas (di SMPN 14) kita bangun rusun," ujar Ahok.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana mengalihfungsikan Gedung SMP Negeri 14 di Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi pusat penataan pedagang kaki lima (PKL). Selain itu, Ahok juga menginginkan di tempat itu dapat dibangun rumah susun (rusun).

"Kalau cukup luas, kita bangun rusun," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Nantinya, mantan Bupati Belitung Timur itu melanjutkan, kegiatan belajar-mengajar SMPN 14 akan dipindahkan ke Utan Kayu, Jakarta Timur. Ia beralasan Gedung SMPN 14 dipilih karena kondisi lingkungan sekolah yang ramai PKL dan juga arus lalu lintas yang padat. Sehingga dikhawatirkan membahayakan para siswa.

Karena itu, pemindahan tersebut sebenarnya bukan diutamakan untuk PKL, tetapi bagi kemudahan para siswa. Terlebih, banyak siswa yang bermukim cukup jauh dari SMPN 14 itu. Jika dipindahkan, tentunya gedung sekolah tersebut akan kosong, relokasi PKL ke tempat itulah yang menjadi pilihan. Para siswa dan PKL akhirnya dapat diuntungkan.

"Sekarang anak-anak yang bersekolah di sana juga semakin berkurang. Lebih baik sekolah di lingkungan dekat rumahnya. Ngapain jauh-jauh ke Jatinegara. Lebih dekat ke rumah mereka. Sebab siswa ada yang tinggal di Balimester (Jatinegara) dan Matraman. Di sana juga lebih ramai, lebih membahayakan. Anak-anak juga nggak konsentrasi sekolah di sana," jelas Ahok.

Pemprov DKI berencana mengalihfungsikan Gedung SMPN 14 yang dijadikan untuk 3 sekolah, yaitu SD Negeri 03 Bali Mester, SMP Negeri 14, dan SMP Darul Mukminin. Ke depan, siswa-siswi SMPN 14 akan dilebur menjadi 1 dengan SMP Negeri 62 yang akan direhabilitasi total dan dibangun menjadi 3 lantai.

Untuk siswa-siswi SD Negeri 03 Bali Mester akan dipindahkan ke SD Negeri 01 dan SD Negeri 02 Balimester, dekat Mapolres Jakarta Timur. Dinas Pendidikan DKI masih mencarikan lokasi yang layak untuk SMP Darul Mukminin. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini