Sukses

Korban Kecelakaan Bus di Situbondo Dievakuasi

Jenazah 53 korban tabrakan di Jalan Raya Banyu Blugur, Situbondo, Jatim, sudah dievakuasi ke RS Situbondo. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang menimpa puluhan pelajar SMK Yapemda I Sleman itu.

Liputan6.com, Situbondo: Sebanyak 53 korban tewas akibat tabrakan maut bus Accredited Operator Transport, truk kontainer, dan truk box di Jalan Raya Banyu Blugur, Situbondo, Jawa Timur, sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Situbondo, Kamis (9/10) dini hari. Seluruh korban dalam kondisi mengenaskan karena menumpuk di pintu belakang bus AO Transport yang membawa pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Pemerintah Daerah (Yapemda) I Sleman. Hingga kini, Tim Kecelakaan Lalu Lintas dan Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur masih menyelidiki penyebab kecelakaan [baca: Kecelakaan Bus, Puluhan Pelajar SMU Tewas].

Dari informasi yang dikumpulkan reporter SCTV, tabrakan terjadi kemarin malam, sekitar pukul 19.30 WIB. Bus AO Transport melintas di Jalan Raya Banyu Blugur dari arah timur. Rombongan dilaporkan baru melakukan kunjungan industri ke Bali. Mendadak, dari arah berlawanan muncul sebuah truk kontainer yang melaju kencang. Rupanya, truk terlampau mengambil jalur ke kanan dan sulit dikendalikan sehingga melintang ke bahu jalan. Sopir bus berusaha menghindar. Namun, dari arah belakang sebuah truk box bermuatan mangga menghantam badan bus. Tabrakan tak bisa dihindarkan. Benturan keras langsung membuat bus terbakar.

Puluhan murid Yapemda I diduga sudah mengetahui busnya bakal bertabrakan. Akhirnya, mereka bergegas menuju pintu belakang. Malangnya, pintu belakang bus terkunci. Sementara pintu depan kiri macet tergencet kepala kontainer. Karena itu, para korban terlihat hangus menumpuk di pintu belakang saat dievakuasi. Arwan, sopir bus, sempat melompat saat bus mulai terbakar. Begitu juga Budi Santoso, kenek bus, yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh. Budi segera dibawa ke RS dokter Soetomo karena lukanya terlalu parah. Arwan dan supir truk box masih dimintai keterangan di Markas Kepolisian Sektor Banyu Bulgur. Sementara sopir trailer kabur dan identitasnya belum diketahui.

Evakuasi korban berlangsung selama satu jam dan baru berakhir sekitar pukul 02.00 WIB. Berdasarkan pengamatan SCTV, para korban cukup mudah dikeluarkan dari bangkai bus. Seluruh jenazah diangkut memakai sejumlah ambulans dari RS setempat. Namun, petugas kesulitan mengidentifikasi identitas korban. Pasalnya, seluruh jasad hangus terbakar dan sulit dikenali.

Insiden tersebut juga sempat memacetkan arus lalu lintas Situbondo-Probolinggo. Maklum, penduduk tumpah ruah melihat ke lokasi kejadian. Hingga kini, bangkai ketiga kendaraan masih berada di lokasi kecelakaan untuk penyelidikan selanjutnya.

Berita tabrakan maut di Jalan Raya Banyu Blugur tak pelak membuat keluarga korban kaget. Sejak dini hari tadi, satu demi satu keluarga datang ke SMK Yapemda yang beralamat di Tanjungtiro, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Raut wajah mereka cemas lantaran pengelola sekolah belum dapat merinci identitas seluruh korban. Para orang tua hanya bisa melihat nama murid yang ikut dalam tur ke Bali.

Menurut keterangan Ketua Yayasan Yapemda I Suharno, rombongan terdiri dari 120 siswa kelas II jurusan Akutansi dan Manajemen serta enam orang guru pembimbing. Mereka berangkat pada Ahad silam, sekitar pukul 13.00 WIB, menggunakan tiga buah bus. Isi setiap bus berbeda. Bus pertama mengangkut 19 siswa, kedua 51 siswa, dan bus terakhir 50 pelajar. Sedianya, rombongan tiba di Sleman dari Bali hari ini pada pukul 05.00 WIB. Sampai berita ini ditulis, dua bus yang terhindar dari kecelakaan sudah berangkat dari Situbondo dan diperkirakan tiba di Sleman pagi ini.

Berikut nama seluruh korban tewas kecelakaan:
1. Aminita (II AK3)
2. Ari Susanti (idem)
3. Arifah Febriana (idem)
4. Cornia Pujiningsih (idem)
5. Diah Prihatin (idem)
6. Dwi Wahyuni (idem)
7. Evi Kurniawati (idem)
8. Giyanti (idem)
9. Harti (idem)
10. Ika Susilowati (idem)
11. Lanjar (idem)
12. Nita Tri Handayani (idem)
13. Novika Rahmawati (idem)
14. Nuri Lestari (idem)
15. Parmiyati (idem)
16. Ria Yuliana (idem)
17. Rina Dalyanti (idem)
18. Riyani (idem)
19. Ruli Rubiyanti (idem)
20. Septi Maryam (idem)
21. Siti Nurhidayati (idem)
22. Siti Prihatin (idem)
23. Sri Pamularsih (idem)
24. Sri Parwati (idem)
25. Sugiyem (idem)
26. Tri Astuti (idem)
27. Umi Asih (idem)
28. Vira Widiyanti (idem)
29. Wiji Astuti (idem)
30. Yuli Puspitasari (idem)
31. Bambang S. Pamungkas (idem)
32. Gustyan Riyanto (II Pj1)
33. Ani Isnawati (II Pj2)
34. Asti Romayuni (idem)
35. Bekti Puspitasari (idem)
36. Dina Mariyana (idem)
37. Dwi Astuti (idem)
38. Eni Astuti (idem)
39. Esti Munawaroh (idem)
40. Feri Yuniastuti (idem)
41. Fitri Nurhayati (idem)
42. Estanti (idem)
43. Lulu Gintiyani (idem)
44. Nuriani (idem)
45. Siti Latifah Zaroh (idem)
46. Sri Lestari (idem)
47. Sri Utami (idem)
48. Sumarni (idem)
49. Titi Suprapti (idem)
50. Tri Mariyani (idem)
51. Vita Purwanti (idem)

Guru Pendamping:
1. Drs. Zubaidi
2. Tulus Eklas, Bsc
(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini