Sukses

[VIDEO] Terancam Dipenjarakan, PKL Tanah Abang: Nggak Takut!

"Nggak nggak takut (dipenjarakan). Ya memang karena nggak punya tempat. Bisanya jualan disini," kata PKL, Dadang.

Meski sudah ditertibkan, ternyata masih ada pedagang kaki lima atau PKL yang nekad berjualan di pinggir jalan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan memenjarakan PKL yang menolak ditertibkan.

Pantauan Liputan 6 SCTV, Selasa (16/7/2013), sebagian kawasan di Pasar Tanah Abang sudah terbebas dari PKL setelah Satpol PP gencar melakukan penertiban di kawasan ini. Lalu lintas pun relatif lebih lancar dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Kendati demikian, di beberapa tempat masih ada sejumlah PKL yang nekad berjualan di trotoar maupun di badan jalan. Mereka masih bersikeras menolak direlokasi meski diancam akan dipenjarakan.

"Nggak nggak takut (dipenjarakan). Ya memang karena nggak punya tempat. Bisanya jualan disini," kata salah seorang pedagang, Dadang.

"Ya, kalau dikasih tempat (berjualan) nggak apa-apa," kata pedagang lain, Lilis.

Sebelumnya, upaya penertiban PKL di Tanah Abang sempat mendapat penolakan. Ratusan PKL berunjuk rasa di sekitar Blok B menentang upaya penertiban oleh Pemprov DKI. Para pedagang khawatir kehilangan mata pencaharian terutama mendekati lebaran. Meski mendapat penolakan, Pemprov DKI bertekad menertibkan PKL. Bahkan  Ahok mengancam akan memenjarakan PKL yang menolak ditertibkan.

"Kalau perlu mereka masuk penjara jika menolak ditertibkan. Kita nanti bawa polisi karena mereka melanggar aturan," tegas Ahok.

Sementara itu, para PKL yang berjualan di Jalan Matraman Raya menyambut baik rencana pemindahan PKL ke Gedung SMP Negeri 14. Mereka yakin, walaupun dipindahkan, mereka tidak akan kehilangan pembeli. Upaya relokasi PKL ke lokasi sekolah itu pun telah ditindaklanjuti tim dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan melakukan peninjauan lokasi. (Adi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini