Sukses

Ditemukan! Kalender Tertua di Dunia Berusia 10 Ribu Tahun

Selain berguna untuk menentukan pola migrasi hewan seperti salmon, kalender diduga digunakan para dukun untuk menunjukkan kesaktiannya.

Kalender nenek moyang kita pada masa lalu tak berupa lembaran kertas -- yang berisi tanggal, bulan, dan tahun -- atau, secanggih penunjuk waktu digital. Bentuknya lebih sederhana, namun rumit.

Para arkeolog baru-baru ini menemukan "kalender" lunar tertua di dunia di sebuah tanah lapang di Aberdeenshire, Skotlandia.

Ekskavasi di lapangan yang terletak di halaman sebuah kastil, Crathes Caste menemukan 12 lubang yang diduga sengaja dibuat meniru fase Bulan.

Tim yang dipimpin University of Birmingham menunjukkan, kalender berupa monumen kuno itu diciptakan oleh manusia pemburu dan peramu pada masa sekitar 10.000 tahun lalu. Zaman Batu.

Lubang keselarasan yang ada di Warren Field -- nama lapangan itu -- kali pertama diekskavasi pada 2004 lalu. Namun, baru 6 bulan terakhir data dianalisi secara rinci. Para ahli yang menganalisis mengatakan, pada masa lalu lubang-lubang itu mungkin berisi tongkat kayu.

Lebih Tua dari Mesopotamia

Kalender Mesolithic di Skotlandia diyakini berusia ribuan kali lebih tua daripada monumen pengukur waktu yang dibangun di Zaman Perunggu Mesopotamia. Analisis tersebut dipublikasikan dalam jurnal Internet Archaeology.

Lubang keselarasan juga sejalan dengan matahari terbit di tengah musim dingin, yang menyediakan "koreksi astronomi" tahunan bagi para pemburu dan peramu agar bisa mengikuti perjalanan waktu dan perubahan iklim. Atau dengan kata lain, memungkinkan kalender lunar bisa dikalibrasi ulang setiap tahun agar sejalan dengan tahun matahari.

Profesor Arkeologi dari Birmingham, Vince Gaffney, menjadi pemimpin analisis proyek. "Bukti menunjukkan, masyarakat pemburu dan peramu di Skotlandia membutuhkan sekaligus ahli melacak waktu tahunan, untuk mengoreksi penyimpangan musiman di tahun lunar. Dan ini terjadi hampir 5.000 tahun sebelum kalender resmi pertama yang diketahui yang ada di Timur Dekat (Mesopotamia)," kata dia.

"Dengan demikian, ini mengilustrasikan langkah pertama konstruksi waktu dan sejarah itu sendiri," kata dia seperti dimuat BBC, Senin (15/7/2013).

Para ahli dari tiga universitas lain, yakni St Andrews, Leicester, dan Bradford juga terlibat dalam penelitian ini.

Dr Richard Bates dari University of St Andrews mengatakan, temuan ini menunjukkan "bukti penting" era Mesolithic Skotlandia.

"Tidak ada situs terkenal yang sebanding di Inggris atau Eropa selama beberapa ribu tahun setelah monumen di Warren Field dibangun," kata dia.

Situs di  Warren Field kali pertama ditemukan saat pola tanaman yang tak biasa diketahui dari udara oleh lembaga arkeologi dan sejarah, Royal Commission on the Ancient and Historical Monuments of Scotland (RCAHMS).

Manajer survei udara RCAHMS, Dave Cowley mengaku, pihaknya telah mengambil foto udara lanskap Skotlandia selama hampir 40 tahun, merekam ribuan situs arkeologi yang tak akan pernah terdeteksi dari tanah. "Dan Warren Field adalah sesuatu yang istimewa."

Saat ini Crathes Castle dan wilayah sekelilingnya berada dalam pengelolaan National Trust for Scotland (NTS). Dari 2004 sampai 2006, NTS dan Murray Archaeological Services mengekskavasi situs tersebut.

"Penggalian kami menunjukkan gambaran sekilas yang menarik terkait kehidupan dan budaya masyarakat sekitar 10.000 tahun yang lalu. Penemuan terbaru ini lebih memperkaya pemahaman kita tentang hubungan mereka dengan waktu dan langit," kata arkeolog NTS Dr Shannon Fraser.

Selain berguna untuk menentukan pola migrasi hewan seperti salmon, pada Zaman Batu, pemimpin komunal termasuk para dukun, mungkin juga menggunakan kalender untuk menciptakan citra seakan ia bisa memprediksi atau mengontrol musim, bahkan seolah mampu mengendalikan perilaku Bulan dan Matahari. (Ein/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini