Sukses

`Tinju Berdarah` Nabire, Menkopolhukam: Pemerintah Berduka

Pemerintah menyampaikan rasa duka cita atas tewasnya 18 orang akibat kericuhan di pertandingan tinju yang digelar di Nabire, Papua.

Kericuhan terjadi dalam pertandingan tinju yang digelar di Nabire, Papua. Pemerintah pun menyampaikan rasa duka cita atas tewasnya 18 orang akibat insiden itu.

"Pemerintah berduka cita atas meninggalnya 18 orang dalam kerusuhan pada pertandingan tinju di Nabire," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (15/7/2013).

Djoko Suyanto menambahkan, aparat keamanan baik TNI maupun Polri telah diminta untuk membantu memulihkan keamanan dan ketertiban masyarakat. "Aparat Polri dan TNI diminta membantu memulihkan situasi Kamtibmas di Nabire," ujarnya.

Kerusuhan di Nabire terjadi pada Minggu 14 Juli 2013 malam sekitar pukul 23.00 WIT setelah pertandingan tinju di GOR Kota Lama.

Menurut Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung, Insiden itu berawal saat kejuaraan ini dimenangkan Alfius Rumkorem dari Sasana Persada menggalahkan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa.

Namun, kemenangan itu menyebabkan pendukung Yulianus Pigome tidak terima hingga terjadi saling ejek yang kemudian terjadi insiden saling lempar bangku hingga menyebabkan para penonton lainnya berebutan keluar dari GOR.

"Akibat saling berdesakan itulah menyebabkan banyak yang tewas dan luka-luka," kata Bahara Marpaung, di Nabire, Papua.

Hingga saat ini, situasi di Area GOR Kota Lama, Nabire telah dinyatakan kondusif. Petugas kepolsian dari Kamtibmas masih terus berjaga di kawasan tersebut. Kepolsian Polres Nabire juga masih terus menyelidiki tragedi maut itu.

Berikut data terbaru korban yang meninggal dunia di RSUD Nabire:

1. Piet Wabes
2. Yanus Manibui
3. Ani Woyaa
4. Miryam Mandosir
5. Lisa Womsiwor
6. Ice Tebai
7. Wilem Agapa
8. Teresia Waine
9. Yosina Waine
10. Yakob Rumkorem
11. Stefina Tebai
12. Yuliana Magai
13. Monika Bonai
14. Huda
15. Martina Keiya
16. Merlyn Ayemseba
17. Elina Dugupa
18. Benidiktus Dow

(Ant/Riz/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.