Sukses

Pesantren di Bogor Punya Alquran Terberat di Dunia, 1,2 Ton

Alquran raksasa itu, terdiri dari 306 lebar lempengan baja, satu lempengnya memiliki berat sampai 4 kg.

Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, yang terletak di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sontak terkenal hingga ke penjuru dunia. Gara-garanya, pesantren yang didirikan oleh Habib Saggaf bin Mahdi itu memiliki dan menyimpan Kitab Suci Alquran dalam ukuran besar dan berat.

Tak tanggung-tanggung, berat dari Alquran itu mencapai 1,2 ton, terbuat dari baja stainlees. Alquran raksasa itu, terdiri dari 306 lebar lempengan baja di mana satu lempeng memiliki berat sampai 4 kg, dengan ukuran lebar baja 100x140 cm.

Menurut staf Humas Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Syaiffudin, Alquran itu merupakan kebanggaan sekaligus memotivasi para santri untuk menghafal dan mengamalkan Alquran.

"Keberadaan Alquran ini menjadi kebanggan buat kami para santri, kami termotivasi untuk menghafal Alquran dan juga mengamalkannya," ujar Syaiffudin, Minggu (14/7/2013).

Alquran, yang diklaim sebagai yang terberat di dunia itu, dibuat oleh pendiri pesantren yakni Habib Saggah bin Mahdi. Menurut Syaifuddin, untuk membuat Alquran sebesar itu, Habib Saggah bin Mahdi menghabiskan waktu 5 tahun. "Pembuatan Alquran besi ini digagas oleh sembilan orang ulama Indonesia, salah satunya Habib Saggaf," kata dia.

Syarifuddin menambahkan, tak mudah membuat Alquran sebesar itu, diperlukan proses yang tidak sebentar. Karena Alquran itu ditulis dengan tangan pada kertas cetakan dan dicetak menggunakan cat yang berkualitas tinggi, sehingga huruf Alquran tahan hingga ratusan tahun.

"Pembuatan Alquran dilakukan sendiri oleh Habib Saggaf, setelah mencetak, Habib menghabiskan waktu 40 hari untuk mengecek kebenaran dalam Alquran tersebut. Alquran tersebut dibawa ke Pondok Pesantren Al-Ashriyyah oleh Habib Saggaf pada tahun 1990. Sejak saat itu Alquran koleksi habib berada di pondok pesantren hingga saat ini," tambah Syaifuddin.

Syaifuddin menyebut, Habib Saggaf  memang mempunyai kecintaan yang tinggi terhadap Alquran. Tak tanggung-tanggung, menurut Sayifuddin, kecintaan Habib Saggaf atas Alquran itu membuat dirinya mengkoleksi dan menciptakan Alquran yang unik dan tidak pernah ada di dunia.

Ia menambahkan, pada tahun 2009 lalu, Habib Saggaf pernah mendapat kiriman Alquran besar yang terbuat dari pelepah batang pisang yang dikirim dari kelompok muslim Moro-Filipina.

"Almarhum Habib Saggaf pernah menyebutkan, Alquran ini ditulis oleh anak dari Sunan Bonang. Tidak tahu kenapa Alquran ini ada pada kelompok Moro. Tapi setelah itu dikirim ke pesantren ini," jelas Syaifuddin.

Dalam pesantren ini, terdapat delapan koleksi Alquran berukuran raksasa, satu Alquran berisikan surat lengkap 30 Juz. Ukuran Alquran juga berbeda-beda yakni 1,8 meter x 2,60 meter, 1,80 m x 2,40 m, 1,50 m x 2,40 m, dan 2 m x 3,8 m. Umurnya pun ada yang lebih dari satu abad. "Diperkirakan usia Alquran ini sudah lebih dari satu abad," tutur Syaifuddin.

Selain menyimpan Alquran terberat dan terbesar di dunia, pondok pesantren ini juga menyimpan Alquran dengan ukiran yang terbuat kayu jati karya seniman Jepara. Syaifuddin menuturkan, banyaknya Alquran yang unik di dalam pesantrennya itu membuat sejumlah orang dan para pengusaha tertarik untuk memiliki Alquran itu untuk dikoleksi.

Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur,  dikatan Syaifuddin, pernah berniat membeli Alquran itu. "Pernah ada pengusaha yang mau menawar Rp 500 juta, bahkan Gus Dur juga sempat menawarkan mau membeli, tapi Habib tidak menjualnya, sampai kapanpun Alquran ini tetap akan disini," ucap Syaifuddin.(Ant/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini