Sukses

[VIDEO] Kopi Pagi, Ramadan Tiba Razia Digelar

Sayang razia miras dan prostitusi yang dilakukan ormas kerap berujung ricuh dan main hakim sendiri.

Ramadan telah tiba yang menjadi waktunya bagi umat Muslim untuk menyucikan diri. Aparat berwajib dan sejumlah ormas pun mulai menggelar razia dari sweeping tempat hiburan hingga razia gelandangan dan pengemis.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV Pagi, Sabtu (13/7/2013), jika di bulan Ramadan umat muslim berlomba-lomba menyucikan diri melalui ibadah puasa, aparat kepolisian sibuk berlomba-lomba memberantas penyakit masyarakat. Petugas merazia tempat-tempat yang diduga menjual minuman keras (miras) dan memusnahkannya. Seperti halnya operasi pekat penyakit masyarakat hingga pemusnahan ribuan botol miras yang dilakukan aparat di Semarang, Jawa Tengah.

Ratusan aparat diturunkan untuk merazia sejumlah warung yang menjual minuman keras selama bulan Ramadan. Ribuan botol miras berbagai merek pun dimusnahkan karena minuman haram itu dianggap kerap memicu tindak kriminal. Sejumlah hotel mesum yang dijadikan praktek prostitusi juga jadi sasaran razia aparat kepolisian.

Tak hanya polisi, ormas pun turut melakukan razia. Sayang seringkali aksi sweeping yang dilakukan oleh ormas justru berbuntut pada perusakan hingga aksi main hakim sendiri. Lalu sudah efektifkah operasi pekat yang dilakukan polisi bersama ormas untuk menjaga kekhidmatan selama bulan puasa.

Sejumlah warga menanggapi beragam maraknya berbagai razia di bulan Ramadan itu.

"Bagus ya cuma jangan sampai aja ada yang anarkis," kata Gangges.

"Saya setuju karena kan bisa menjaga kekusuan saat menjalankan ibadah selama Ramadan," ujar Adus.

Namun, ada fenomena sosial yang menarik kala Ramadan tiba. Perhatikan saja bila Anda melintas di jalan utama di tempat-tempat umum, bahkan di depan masjid. Para gelandangan dan pengemis kian merajalela saat bulan puasa. Jumlahnya di kota-kota besar cenderung meningkat setiap tahun. Peningkatan semakin tinggi ketika memasuki bulan Ramadan hingga 7 hari setelah Idul Fitri.

Dinas Sosial dan Satuan Pamong Praja akhirnya harus menertibkan para gelandang dan pengemis musiman di jalanan. Rencananya usai diberikan pembinaan, para gepeng yang berasal dari luar kota atau daerah lain langsung dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.

"Saya melihatnya sangat menggangu. sangat dilematis sama2 cari nafkah tapi caranya nggak baik," kata Riza. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini