Sukses

[VIDEO] Pocong Bangunkan Sahur di Ponorogo, Warga Padang Zikir

Mereka mulai beroperasi keliling kampung pukul 02.00 WIB.

Dandanan ala pocong tidak selamanya dimanfaatkan untuk hal-hal menakutkan. Di Ponorogo Jawa Timur, warga berdandan ala pocong untuk membangunkan warga makan sahur.

Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Jumat (12/7/2013), wajah warga bernama Soni pun didandani bak artis dan siap disulap mirip hantu pocong. Soni memang sengaja didandani untuk membangunkan warga Kelurahan Patihan Wetan Kecamatan Babadan Ponorogo untuk makan sahur.

Selain aksi Soni yang berdandan bak pocong, di depan masjid pun sudah menunggu beberapa pemuda yang tengah latihan memainkan alat musik dari perabotan rumah tangga. yang juga untuk membantu membangunkan para warga sahur.

Mulai pukul 02.00 WIB dini hari atau mendekati waktu sahur, mereka mulai beroperasi keliling kampung. Selama berkeliling, alat musik pun ditabuh. Semantara agar yakin warga sudah bangun, mereka sengaja mengetuk pintu rumah warga.

Beberapa warga pun sempat kaget, karena saat pintu dibuka yang membangunkan mirip hantu pocong.

Tradisi itu sudah sering dilakukan, namun jika mereka mulai berkeliling sejak pukul 02.00 WIB dini hari, tidak semua warga setuju. Sebab mereka bangun sahur terlalu cepat.

Berbeda dengan di Ponorogo dengan aksi unik membangunkan sahurnya, di Padang Sumatera Barat sejumlah warga lanjut usia melakukan tradisi Basuluak atau berzikir di Musala Baitul Makmur di Kawasan Limau Manih sat Ramadan. Tradisi Basuluak itu yang umumnya dimulai 10 hari sebelum Ramadan itu berlangsung di lantai 2 musala.

Jemaah berada dalam kamar berukuran 2 x 1 meter, yang hanya dibatasi kain dan tanpa lampu penerang. Tradisi berupa berzikir sebanyak 70 ribu kali itu baru berakhir setelah lebaran 1 Syawal tiba.

Tradisi Basuluak dilakukan penganut Tarekat Naqsabandyah, yang jamaahnya tersebar di pinggiran Kota Padang.

Biasanya, penganut Naqsabandiyah itu memulai dan mengawali Ramadhan 2 hari lebih dulu dibanding yang ditentukan pemerintah. Meski berbeda, hal itu tidak menimbulkan masalah dengan jemaah lainnya. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini