Sukses

PKL Keluhkan Blok G Tanah Abang Tak Layak, Ahok: Itu Alasan Saja

Lokasi baru yang dipilihkan Pemprov DKI itu dinilai tak cukup layak untuk dijadikan lahan berjualan.

Para pedagang kaki lima (PKL) di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih enggan untuk direlokasi ke gedung Blok G Tanah Abang. Lokasi baru yang dipilihkan Pemprov DKI itu dinilai tak cukup layak untuk dijadikan lahan berjualan.

Para pedagang mengaku tak mau dipindahkan sebelum gedung Blok G dibenahi. Namun Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok punya pendapat lain soal keluhan para PKL ini.

"Itu adu-aduan yang.. Itu namanya juga alasan saja kan," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Ahok menyatakan, Blok G sudah dibenahi. "Sudah, kami sudah lihat foto-fotonya. Yang Blok G sudah hampir rapi. Hanya jalanannya masih jelek. Kami mau rapikan," ucapnya.

Ahok mengakui, upaya relokasi ini bukanlah hal yang mudah dilakukan. Para PKL pasti tak merasa nyaman. Jika biasanya mereka bisa berjualan di pinggir jalan, kini harus menunggu pembeli di dalam gedung. Namun, penertiban ini tetap harus dilakukan demi kepentingan bersama.

"Memang kurang menyenangkan. Kami mau sosialisasi terus bahwa ini memang untuk kepentingan rakyat banyak, bukan kepentingan kami," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Mengamini ucapan Ahok, Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis menyatakan, pihaknya telah membenahi gedung Blok G Tanah Abang. Para PKL dinilai hanya tengah mencari-cari alasan agar tak dipindahkan.

"Itu cuma alasan. Sudah kami benahi. Yang penting bagaimana PKL didorong masuk ke dalam. Mereka dipindahkan, kami siap," kata Djangga.

Pemprov DKI akan merelokasi PKL di kawasan Tanah Abang yang memiliki KTP DKI ke dalam gedung Blok G. Ini dilakukan demi menertibkan lalu lintas di kawasan yang kerap macet itu. Sebelum PKL masuk ke dalam Blok G, jalur langsung dari kawasan Tanah Abang ke arah Slipi akan dibuka untuk arus keluar dari Blok A dan Blok B. Dengan begitu kendaraan tidak harus memutar ke Jalan Mas Mansyur. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini