Sukses

Misteri Temuan Fragmen Cakar Sphinx Mesir di Israel

Bagaimana bisa sphinx Mesir berada di Israel? Ini masih jadi misteri. Para ahli baru bisa berpendapat.

Para arkeolog yang melakukan ekskavasi di Israel menemukan hal tak terduga: fragmen kaki sphinx Mesir yang terkait dengan Firaun pembangun piramida. Fragmen patung singa berkepala manusia itu ditemukan di Hazor, Situs Warisan Dunia UNESCO di utara Danau Galilea.

Di antara fragmen cakar itu terdapat tulisan hieroglif nama Raja Menkaure, terkadang disebut Mycerinus, yang memerintah Mesir lebih dari 4.000 tahun lalu dan membangun salah satu piramida besar di kompleks piramida Giza.

Bagaimana bisa sphinx Mesir berada di Israel? Ini masih jadi misteri.

Para ahli baru bisa berpendapat. Apalagi, para peneliti tak yakin, Mesir punya hubungan dengan Israel pada masa kepemimpinan Menkaure.

Mereka pun condong pada pendapat bahwa patung tersebut dibawa ke Israel pada kemudian hari, selama milenium kedua Sebelum Masehi.

Prasasti dalam fragmen patung itu juga mencakup frasa, "Yang dikasihi manifestasi ilahi ... yang memberinya hidup yang kekal."  Kalimat itu lantas jadi petunjuk.

Amnon Ben-Tor, salah satu arkeolog dari Hebrew University, yang memimpin ekskavasi di Hazor mengatakan, kata-kata yang tertulis di sana menjadi petunjuk sphinx tersebut berasal dari altar pemujaan di kota matahari Heliopolis, yang kini nyaris hancur lebur oleh perkembangan pesat ibukota Mesir, Kairo.

Sphinx adalah mahluk mitos separuh manusia, separuh singa, sering muncul dalam seni di Timur Dekat kuno, termasuk India dan Yunani.

Ben-Tor dan para koleganya mengatakan, artefak yang ditemukan di Hazor adalah fragmen sphinx pertama yang terkait dengan Firaun Menkaure. "Juga merupakan sphinx pertama dari Mesir yang pernah digali di Israel," kata dia seperti dikutip dari situs sains, LiveScience, Rabu (10/7/2013).

Keberadaan fragmen patung terkuak di pintu masuk ke istana kota di lapisan arkeologi yang merujuk ke masa  kehancuran misterius Hazor, ketika diduduki oleh orang Kanaan pada Abad ke-13 SM.

Para peneliti juga menduga, sphinx tersebut dibawa ke Israel selama Abad ke-17 dan ke-16 Sebelum Masehi, saat sebagian Mesir dikuasai Hyksos, yang diyakini berasal dari Kanaan utara. Atau, patung milik kerajaan itu tiba di Hazor sebagai hadiah dari Firaun Mesir dari Abad ke-15 sampai ke-13 SM, ketika Mesir menguasai sebagian Kanaan. Pada saat itu, Hazor adalah kota paling penting di selatan Levant, luasnya meliputi 80 hektar, dengan perkiraan populasi sekitar 20.000 jiwa.

Hazor dulu berada di lokasi strategis, persimpangan jalan antara Mesir dan Babel. Awalnya, ia adalah kota Kanaan yang dibentengi sejak awal milenium kedua SM, lalu ditaklukkan oleh orang Israel, dibangun kembali di bawah Raja Salomo dan akhirnya dihancurkan oleh bangsa Asyur (Asiria) pada tahun 732 SM. (Ein/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.