Sukses

[VIDEO] Di Palestina, Harga Sembako Juga Naik Saat Puasa

Kenaikan harga bakan makanan terjadi di sejumlah negara di kawasan timur tengah, khususnya negara-negara yang tengah dilanda konflik.

Ramadan telah tiba. Di tanah air, berbagai tradisi menyambut Ramadan dilakukan dengan berbagai cara. Bahkan, naiknya sejumlah harga bahan makanan juga ikut menyambut bulan puasa.

Dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (10/7/2013), ternyata, hal serupa juga terjadi di sejumlah negara di kawasan timur tengah, khususnya negara-negara yang tengah dilanda konflik. Seperti di daerah Gaza, Palestina, sejumlah harga makanan melonjak naik. Kenaikan dipicu meroketnya harga bahan bakar minyak akibat kerusuhan yang terjadi di Mesir beberapa hari lalu.

Kendati demikian, warga tetap saja memburu sejumlah bahan pangan sebagai persiapan untuk sahur dan berbuka. Sejumlah toko pun memperbanyak persediaan sejumlah komoditas. Salah satunya roti musakhan. Makanan ini merupakan makanan tradisional khas Palestina.

Hal yang sama juga terjadi di Kota Damaskus, Suriah. Warga mengeluhkan tingginya harga bahan pangan akibat konflik berkepanjangan yang terjadi di negara ini. Konflik antara Pemerintah Assad dan para pemberontak menyulitkan proses distribusi makanan hingga menyebabkan harga melambung tinggi.

PBB menyatakan ada 4 juta warga Suriah yang tidak bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari, karena tingginya harga.

Ramadan kali ini menjadi sesuatu yang berbeda bagi warga Kario, Mesir. Jika pada tahun-tahun sebelumnya warga selalu merayakan bulan suci ini dengan pesta kembang api maupun kemeriahan lainnya, tapi di Ramadan kali ini mereka menjalani dalam kondisi yang memprihatinkan.

Konflik Mesir yang terjadi belakangan ini, membuat warga khususnya di Kairo, lebih memilih untuk berdiam dalam rumah. Mereka takut adanya bahaya yang mengancam jika pergi keluar rumah.

Wajar saja, sejak 2 pekan terakhir, Mesir dalam kondisi yang menegangkan, terkait kudeta militer yang menggulingkan Presiden Mohammed Moursi. Terlebih, 2 hari lalu terjadi insiden berdarah mengakibatkan 51 orang tewas.

Meski begitu, sejumlah pedagang masih menjajakan segala jenis komoditas jelang Ramadan. Mulai dari makanan, lampu hiasan, dan berbagai jenis mainan anak. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini