Sukses

Presiden Transisi Mesir Tetapkan Perdana Menteri dan Wapres Baru

Presiden transisi Mesir Adly Mansour pada Selasa (9/7/2013) menetapkan mantan Menteri Keuangan Hazem Al Bablawi sebagai perdana menteri.

Presiden transisi Mesir Adly Mansour pada Selasa (9/7/2013) menetapkan mantan Menteri Keuangan Hazem Al Bablawi sebagai perdana menteri. Ia juga mengangkat Mohamed ElBaradei sebagai wakil presiden untuk urusan hubungan luar negeri.

Juru Bicara Presiden, Ahmed Al Mosalamani mengatakan, penetapan perdana menteri dan wakil presiden tersebut dilakukan setelah Presiden Mansour melakukan pembicaraan dengan berbagai kekuatan politik.

Sebelumnya ElBaradei disebut-sebut sebagai calon kuat untuk perdana menteri, namun ditolak keras oleh Partai Al Nur, sayap politik Gerakan Salafi, yang mendukung kudeta pelengseran Moursi.

Partai Al Nur pada Senin 8 Juli menyatakan menarik diri dari dialog politik untuk penyusunan kabinet, menyusul bentrokan berdarah antara tentara dan Ikhwanul Muslimin pendukung Presiden terguling Mohammed Moursi yang menewaskan lebih 50 orang dan 430 orang lebih cedera.

Menanggapi penunjukan perdana menteri baru tersebut, Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, mengatakan penetapan itu tidak sah. "Tetap saja itu (pengangkatan perdana menteri) tidak sah, dan bagi kami Moursi merupakan presiden sah Mesir," kata Wakil Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan, Essam Al Aryan.

Moursi dilengserkan militer pada Rabu 3 Juli lalu dan mengangkat Ketua Mahkamah Konstitusi Adly Mansour sebagai presiden transisi.

Sementara itu, suasana kota Kairo saat ini cukup tenang meskipun kantor dan toko-toko masih banyak yang tutup. Pendukung Moursi terus berkonsentrasi di Bundaran Rabiah Adawiyah, Kairo timur, untuk menuntut pengembalian keabsahan Presiden Moursi.

Demo sejuta orang Ikhwanul Muslimin pada Selasa mengangkat tema 'Syahid' merujuk pada pembantaian tentara terhadap pendukung Moursi pada Senin 8 Juli subuh di Garda Republik, tempat Moursi ditahan. Hampir semua korban adalah pendukung Moursi akibat terkena tembakan senjata api, dan di pihak keamanan dilaporkan seorang perwira tewas dan belasan tentara dan polisi cedera.

Adapun suasana Alun-alun Tahrir, tempat unjuk rasa oposisi anti-Moursi, pada Selasa tampak cukup lengang kendati masih banyak kemah dan belum dibuka untuk kendaraan lalu lintas. (Ant/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.