Sukses

Menag Suryadharma Batal Ceramah Pertama Tarawih di Istiqlal

Suryadharma dikabarkan mengikuti kegiatan lain di jam yang sama.

Menteri Agama Suryadharma Ali yang rencananya membuka dan memberikan ceramah pada malam pertama salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, dipastikan batal. Suryadharma dikabarkan mengikuti kegiatan lain di jam yang sama.

Namun, ketidakhadiran sang menteri itu tidak mengurangi semangat salat tarawih pertama di Masjid terbesar di Jakarta ini, lantaran Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Abdul Jamil yang menggantikan Menteri Agama untuk membuka dan memberikan ceramahnya sebelum menjalankan salat Tarawih Bersama di Masjid Istiqlal.

"Atas nama kementerian agama saya menyampaikan permohonan maaf Pak Menteri yang seharusnya hadir untuk memberikan sambutan pada malam kali ini karena ada sesuatu hal dan karena ada acara yang dijam yang sama maka saya diminta untuk mewakili," kata Abdul saat membuka dan memberikan ceramahnya di hadapan ribuan jamaah salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Dalam ceramahnya, Abdul meminta kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk merenungkan kembali bahwa Allah SWT mewajibkan kepada seluruh masyarakat muslim di dunia.

"Marilah kita renungkan bahwa kita diwajibkan berpuasa karena betapa pentingnya puasa ini karena umat-umat Islam sebelum kita lahir sudah lebih dulu melakukan dan menjalankan ajaran Allah SWT untuk berpuasa," ungkapnya.

Abdul juga berpesan bahwa berpuasa hanya menahan makan dan minum saja tidak cukup. Karena usia manusia terus bertambah maka ia mengajak agar masyarakat muslim Indonesia harus menghiasai puasa kita dengan amal-amal. "Salah satunya mengisi kegiatan kita dengan tadarusan, dan ini juga bisa mengajarkan anak cucu kita dalam membaca dan menghafal Alquran," tuturnya.

"Bulan ramadan juga bulan pendidikan dan pembelajaran atau madrasah bagi kita dalam menjaga dan meningkatkan keimanan kita. Semoga dalam puasa ini kita mendapatakan rahmat dari Allah SWT dan diberikan kesucian seperti bayi yang baru lahir," tukas Abdul. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini