Sukses

KPK Masih Mencari Penerima Dana Rp 1,5 M ke Itwasum Polri

KPK mengaku belum bisa menyimpulkan sosok penerima uang miliaran rupiah yang disebutkan mengalir ke Itwasum Polri.

Dalam dakwaan terhadap Irjen Pol Djoko Susilo disebutkan ada uang Rp 1,5 miliar yang mengalir ke Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri terkait kasus korupsi pengadaan simulator kemudi. Namun, KPK mengaku sejauh ini belum bisa menyimpulkan sosok penerima uang miliaran rupiah tersebut.

"Sampai hari ini belum ada kesimpulan, itu kan muncul dari pengakuan saksi di persidangan," ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2013).

Awal dugaan aliran uang ke Itwasum Polri dalam surat dakwaan disebutkan karena adanya keterangan saksi saat proses penyidikan. Keterangan tersebut, lanjut Johan, terus divalidasi oleh KPK. Hingga saat ini, KPK belum membuka penyelidikan baru terkait kasus tersebut.

"Kita tunggu vonis hakim, jika dalam vonis ditemukan ada keterlibatan pihak lain, ada kemungkinan lidik baru. Sekarang masih ada 3 tersangka yang masih dalam proses penyidikan, kita selesaikan dulu itu," tutur Johan.

KPK sendiri hari ini memeriksa Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna. Ia diperiksa sebagai mantan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri ketika menjabat pada Januari 2010. Setelah diperiksa selama 6 jam, Nanan membantah dakwaan soal uang Rp 1,5 miliar itu. "Ya tidak ada. Itu tentunya akan ditanyakan pada mereka yang lain," ujarnya

Dalam surat dakwaan disebutkan, Itwasum Polri yang beranggotakan Wahyu Indra, Gusti Ketut Guwana, Grawas Sugiharto, Elison Tarigan, dan Bambang Rian Setyadi melakukan pre-audit terhadap proyek simulator kendaraan bermotor roda 4 atas perintah Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.

Ini merupakan pemeriksaan kedua kalinya bagi Nanan sebagai saksi. Sebelumnya, Nanan diperiksa KPK dalam kasus yang sama untuk tersangka Djoko Susilo dalam kapasitasnya sebagai tim teknis pre-audit proyek simulator kemudi yang menyatakan kepada Kapolri sebagai Pengguna Anggaran bahwa proses pelelangan berjalan baik. (Ado/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.