Sukses

Skandal Oknum Deplu AS: Visa Ditukar dengan Uang dan Seks

Sebelumnya, seorang petugas imigrasi AS diperkarakan karena menerima suap, berupa lembaran uang tunai dan lumpia.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sedang menginvestigasi seorang pejabat konsuler yang sebelumnya ditempatkan di Guyana dengan dugaan memperdagangkan visa dengan uang, bahkan seks.

Pihak Deplu dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya "telah mengetahui" tuduhan itu, meski tak menyebutkan secara detil. "Deplu menganggap dugaan penyimpangan para pegawainya secara serius," demikian pernyataan juru bicara Deplu AS, seperti dimuat FoxNews, 8 Juli 2013.

"Kami sedang mengkaji masalah ini secara menyeluruh. Jika tuduhan itu terbukti, kami akan bekerja dengan otoritas yang terkait untuk menahan siapa saja yang  bertanggung jawab."

Deplu juga tak mengidentifikasi individu terduga pelaku, meski laporan media Guyana telah menyebut identitasnya.

Mark Benschop, penerbit Guyana Observer, kepada FoxNews mengatakan, investigasi pihaknya menyebut, karyawan seorang  Deplu AS diduga berhubungan dengan "pihak yang dipertanyakan" mulai dari "pengusaha yang tidak bermoral" sampai mereka yang terkait perdagangan obat terlarang.

Menurut Benschop, seorang sumber menyebut, pegawai itu secara eksplisit mengaku memperdagangkan visa untuk uang-- yang nilainya mencapai US$ 40.000 atau hampir Rp 400 juta, meski diduga oknum nakal itu membaginya dengan orang lain.

Guyana Observer juga melaporkan minggu lalu soal dugaan pegawai tersebut mengeluarkan "puluhan visa" untuk sejumlah perempuan Guyana, dipertukarkan dengan seks.

Meski, kata Benschop, petugas itu kerap berkata, "Berhubungan seks denganku belum tentu aku akan memberikan visa'"

Petugas tersebut kini telah dipindahkan dari penempatannya di Amerika Latin, dikirim kembali ke Virginia baru-baru ini, sebelum tugasnya dijadwalkan berakhir September mendatang.

Sementara, sumber pemerintah di Guyana mengatakan pejabat tersebut menggunakan restoran dan bar yang populer di Georgetown, Guyana, untuk melakukan bisnis kotornya. Laporan lain media lokal mengklaim, aksinya itu mungkin telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Tuduhan yang melibatkan oknum pegawai Deplu AS itu membangkitkan kenangan buruk 13 tahun lalu. Kala itu, mantan pejabat Kedubes AS, Thomas Carroll, ditangkap, dan akhirnya dipenjara, atas tuduhan penjualan visa AS, masing-masing seharga ribuan dolar.

Kartu Hijau Ditukar Lumpia

Sebelumnya, seorang petugas imigrasi AS diperkarakan karena menerima suap berupa lembaran uang tunai dan lumpia dari imigran yang ingin mendapatkan kewarganegaraan atau setidaknya kartu hijau (green card) agar bisa tinggal dan bekerja secara sah di Amerika Serikat.

Jaksa federal mengatakan, pelaku, seorang perempuan bernama Mai Nhu Nguyen dalam persidangan Rabu ini, didakwa dengan tiga tuduhan menerima suap.

Jaksa mengatakan, Nguyen menerima 200 lumpia dari salah satu pemohon kewarganegaraan. Ia juga didakwa menerima suap bernilai US$ 1.000 dan US$ 2.200 dari dua imigran lainnya sejak 2011.

Nguyen bekerja sebagai petugas urusan kewarganegaraan AS dan imigrasi di Santa Ana, saat menyalahgunakan kewenangannya itu. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini