PBNU Minta Sidang Isbat Putuskan Awal Puasa pada Rabu 10 Juli

Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) meminta agar Sidang Isbat memutuskan awal Ramadan jatuh pada Rabu 10 Juli. Usul itu didasarkan dari posisi hilal (bulan) yang belum mencapai 2 derajat.

"Posisi hilal di bawah imkanul rukyat, ini paparan dari segi ilmu pengetahuan diperkuat pula oleh hasil rukyat di lapangan oleh tim Kemenag," kata pengurus PBNU Abdul Malik Madani, di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Malik menambahkan, pemerintah diminta agar segera mengumumkan penetapan awal Ramadan. Lantaran umat Islam kini telah menanti keputusan tersebut. "Usulan dari peserta sidang isbat bisa ditampung dan bisa diputusakan segera awal Ramadan," tegasnya.

Pemerintah selama ini menentukan awal Ramadan dengan metode imkanul rukyat, yaitu metode hilal terlihat jika minimal tingginya 2 derajat. Kriteria ini digunakan oleh Majelis Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Sejumlah tempat dijadikan lokasi pantauan hilal. seperti di Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), Pantai Tanjung Kodok (Lamongan, Jawa Timur), Cakung (Jakarta Timur), Boscha (Bandung), Makassar, dan lainnya.

Sidang Isbat yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua MUI Maruf Amin ini dihadiri sejumlah ormas dan delegasi dari negara-negara sahabat. (Ali/Mut)