Sukses

Presiden Rusia: Mesir di Ambang Perang Saudara

Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara soal memanasnya Negeri Piramida itu.

Pelengseran Presiden Mesir Mohammed Morsi oleh militer menjadi perhatian serius dunia internasional. Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara soal memanasnya Negeri Piramida itu.

Dia memperingatkan, konflik antara pendukung dan penentang Presiden Morsi telah mengundang ancaman pecahnya perang saudara. Sama seperti yang terjadi di Suriah.

"Suriah telah dilanda perang saudara. Sangat disesalkan. Dan Mesir sedang bergerak ke arah itu," kata Putin ketika saat mengunjungi Kazakhstan, seperti dimuat Mail and Guardian, Minggu (7/7/2013).

Putin berharap perang saudara tidak akan terjadi di Mesir. "Kami mengharapkan rakyat Mesir menghindari nasib seperti ini" ujarnya.

Sebagai wujud kepedulian untuk mencegah konflik berkepanjangan, Kementerian Luar Negeri Rusia telah menyerukan kedua belah pihak dalam krisis politik di Mesir untuk menahan diri.

Setelah Presiden Morsi dijungkalkan dari jabatannya, kini pemerintahan Mesir untuk sementara dipegang oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Adli Mansour.

Jenderal Besar militer pengkudeta Morsi, Abdel Fattah al-Sisi mempercayakan Mansour untuk menggelar pemilu baru demokratis sambil menjaga stabilitas negara. Dan yang paling rumit, menjaga agar tidak terjadi perang saudara antara kaum Ikhwanul Muslimin dan kelompok sekuler.

Mansour juga harus menghadapi desakan kelompok Ikhwanul Muslimin yang hingga saat ini menolak penjungkalan Morsi.

Dalam lansiran media lokal Anadolu, Mansour tengah menyusun pemerintahan darurat sementara. Pemerintahan sejenaknya nanti diisi oleh para teknokrat.

Mansour juga disebutkan bakal membentuk komite khusus untuk membenahi konstitusi yang dianggap telah usang. (Riz)

Baca juga: Mau Dibawa ke Mana Nasib Mesir?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.