Sukses

Jemaah An-Nadzir Sulsel Mulai Puasa 9 Juli

"Kami menetapkan awal puasa ini berdasarkan tanda-tanda alam sebagaimana yang telah dilakukan para pendahulu di zaman nabi."

Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada Selasa 9 Juli mendatang. Komunitas An-Nadzir menentukan mulainya puasa pada hari yang sama. Jemaah yang hanya bermukim di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menetapkan awal puasa 1 Ramadan 9 Juli.

"Kami menetapkan awal puasa ini berdasarkan tanda-tanda alam sebagaimana yang telah dilakukan para pendahulu di zaman nabi," kata pimpinan jemaah An-Nadzir, Lukman di Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (7/7/2013).

Komunitas An-Nadzir yang identik dengan seragam atau jubah hitam dan tersebar di Kelurahan Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, menentukan awal puasa menggunakan tanda-tanda alam, seperti air pasang dan metode rukyat.

Lukman mengatakan, penentuan awal puasa komunitasnya berdasarkan perputaran bulan dalam kalender Islam, yakni Sya`ban yang berakhir pada Senin 8 Juli besok, sekitar pukul 14.00 Wita.

"Estimasi hitung-hitungan kami berdasarkan parameter yang ada. Insya Allah akan terjadi pergantian bulan pada hari Senin. Kira-kira pada pukul 14.00 Wita akan masuk pada garis astronomi, yang ditandai dengan pasang surut air laut," ujar tokoh pengikut laskar Jundullah itu.

Pergeseran akhir Sya`ban ke awal Ramadhan, sambung dia, ditandai dengan puncak pasang air laut pada pukul 14.00 Wita di pantai Kalongkong, desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Sama halnya dengan ormas Islam lainnya, jemaah An-Nadzir juga memiliki metode dasar penetapan awal puasa dengan menggabungkan metode penghitungan bulan atau rukyat dan dengan cara melihat hilal atau penampakan bulan.

Lukman menuturkan, cara mereka melihat telah sesuai yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Mereka sudah mengintai wujud bulan dari bulan-bulan sebelumnya.

Jemaah An-Nadzir di Sulsel sendiri didirikan oleh KH Syamsuri Majid pada 1998. Awalnya bernama Majelis Jundullah, karena identik dengan Laskar Jundullah nama kelompok ini pun berubah menjadi An-Nadzir.

Kelompok itu membentuk perkampungan sendiri dan hidup dengan menanam padi di sekitar pemukiman, yang berupa rumah pondok dari bambu.Sementara itu, pemerintah baru akan menentukan awal puasa dalam sidang isbat yang direncanakan pada Senin 8 Juli besok. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.