Sukses

Bayi-bayi Mungil Korban Gempa Aceh

Ada belasan balita yang juga tengah disusui ibunya di tenda pengungsian ini. Mereka sengaja disatukan pada tenda yang sama.

Saat itu, seorang ibu berjilbab ungu tengah asik memandikan Rifki, buah hatinya, di depan tenda tempatnya mengungsi. Dari sebuah baskom aluminium, air yang jelas-jelas bukan air hangat itu dibasuhkannya ke tubuh mungil Rifki. Menggigil. Dengan bahasa tubuhnya, bayi mungil itu menunjukan tanda kedinginan.

Tubuh Rifki masih merah. Usianya belum genap 1 bulan. Mau sang ibu pastilah, si kecil tidak berada di tenda pengungsian ini. Tapi apa daya, rumah mereka di Desa Genting Bulen, Ketol, Aceh Tengah, kini telah rata dengan tanah. Guncangan gempa berkekuatan 6,2 SR 2 Juli lalu telah meluluhlantakan bangunan sederhana tempat mereka berteduh.

"Ini anak saya yang ke tiga," kata Armi (32), ibunda Rifki kepada Liputan6.com di Posko Pengungsian Porli, Desa Rejewali, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Sabtu (6/7/2013).

5 Hari sudah Armi bersama ketiga anak dan suaminya tinggal di tenda pengungsian ini. Tempat yang jauh dari kata nyaman. Namun cukup aman untuk berteduh sementara waktu. Keperluan sandang pangan mereka sekeluarga pun terpenuhi di sini.

"Setiap hari kesehatan anak saya dicek petugas. Alhamdulilah sehat," ucap ibu yang kental logat melayunya itu. Selesai mandi, Armi langsung menghanduki tubuh Rifki. Mengeringkannya dari sisa air dan memakaikannya pakaian bayi. Kemudian Rifki diberi air susu ibu (ASI).

Rifki bukanlah satu-satunya bayi di tenda pengungsian ini. Ada belasan balita yang juga tengah disusui ibunya. Mereka sengaja disatukan pada tenda yang sama agar mudah dipantau kondisi kesehatannya. Arsyanti (35), salah seorang petugas medis menuturkan, timnya selalu memeriksa kesehatan para pengungsi setiap harinya.

"Ada banyak anak kecil dan balita di sini. Setiap hari kami cek untuk memantau. Jika ada yang sakit, langsung kami berikan pertolongan pertama. Kalau parah kami langsung larikan ke rumah sakit," ujar Arsyanti. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.