Sukses

Pengadilan: Pekan Lalu Nelson Mandela Nyaris Meninggal Dunia

Sampai-sampai keluarganya mempertimbangkan untuk mematikan alat pendukung kehidupan. Mengakhiri penderitaannya.

Bukan tanpa alasan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma  membatalkan perjalanan ke negeri tetangga, Mozambik pekan lalu. Pun denganUskup Agung Cape Town yang mendoakan agar Nelson Mandela mendapatkan akhir "yang sempurna dan damai".   

Kondisi mantan Presiden Afrika Selatan itu memang sedang memburuk tajam saat itu. Dokter bahkan menyatakan, dia dalam kondisi vegetatif atau koma. Sampai-sampai keluarganya mempertimbangkan untuk mematikan alat pendukung kehidupan.

Fakta tersebut terungkap dari dokumen yang menguak keterangan anggota keluarga Mandela, saat mereka saling berseteru soal makam tiga anak Mandela.

Dokumen pengadilan bertanggal 26 Juni 2013 menyebutkan, Mandela yang berusia 94 tahun, "dalam kondisi terburuk sehingga keluarganya disarankan paramedis untuk mematikan alat bantu kehidupan," demikian dimuat CNN, Jumat (5/7/2013).

"Daripada memperpanjang penderitaan Mandela, keluarganya mempertimbangkan pilihan tersebut."

Namun, sehari kemudian, Presiden Jacob Zuma mengumumkan kondisi Mandela membaik, dari "kritis" menjadi "kritis tapi tetap stabil".

"Mandela tetap kritis, tapi stabil," demikian diumumkan kantor Presiden Zuma, membantah Mandela dalam kondisi koma.

Mandela bukan tokoh sembarangan bagi Afsel, juga dunia. Ia adalah Bapak Demokrasi negerinya yang menghapuskan praktek segregasi rasial (apartheid). Ia dirawat di Pretoria sejak 8 Juni lalu akibat infeksi paru-paru.

Dokumen yang diajukan keluarganya dalam kasus perselisihan makam juga mendeskripsikan kondisi kesehatan Mandela yang "berbahaya". Dikhawatirkan ajalnya sudah dekat.

Cucu Versus 16 Kerabat

Gugatan soal makam diajukan 16 keluarga Mandela, melawan salah satu cucu Madiba, Nkosi Zwelivelile alias Mandla -- terkait di mana 3 anak ikon Afsel itu harus dikuburkan.

Mandla Mandela menjadi pihak yang kalah, dalam keputusan pengadilan Rabu lalu. Itu berarti 3 jasad anak Mandela harus dikembalikan ke makam keluarga di Qunu. Tiga mendiang sudah dimakamkan kembali kemarin.

Tiga makam tersebut dipindahkan secara sepihak oleh Mandla dua tahun lalu, di bawa ke Desa Mvezo. Nelson Mandela lahir Mvezo, namun menghabiskan masa kecil di Qunu.

Gugatan pun diajukan pihak keluarga untuk mengantisipasi kondisi Mandela yang makin parah.

"Para pemohon berkeinginan mengubur ayah mereka (Mandela) bersama dengan jasad keturunannya," demikian bunyi dokumen pengadilan. Itu yang sejatinya diinginkan Mandela.

Tiga jasad yang jadi obyek perseteruan adalah putri pertama Mandela,  Makaziwe Mandela, yang meninggal saat bayi pada tahun 1948; putra tertuanya  Madiba Thembekile yang tewas dalam kecelakaan mobil tahun 1969; dan Makgatho Mandela, ayah Mandla yang meninggal 2005.

Dalam pernyataannya, Mandla Mandela mengaku menerima putusan pengadilan, namun bersikukuh memperjuangkan haknya -- berdasarkan versinya.

Namun, kata dia, "aku akan fokus ke masalah utama. Bersama kakek saya, memastikan bersamanya di momentum di mana dia membutuhkan kami semua." (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini