Sukses

[VIDEO] Bantuan Belum Tiba, Bocah Korban Gempa Aceh Mengemis

Korban gempa di kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah mengeluhkan minimnya bantuan ke pengungsian.

Korban gempa di kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah mengeluhkan minimnya bantuan ke pengungsian. Mereka terpaksa mengemis di jalanan untuk sekadar makan sehari-hari.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat dini hari (5/7/2013), memberitakan, warga yang kehilangan rumah tersebut akibat gempa mengharuskan mereka mengungsi. Di tempat pengungsian, derita pun kian bertambah. Mereka kekurangan makanan, minuman, dan barang barang kebutuhan sehari-hari. Bantuan yang diharapkan pun belum kunjung tiba.

Seperti yang dialami Waida Laini. Korban gempa asal Pinangan, Aceh Tengah ini risau lantaran belum mendapat apapun. Ia terpaksa mengungsi karena rumahnya runtuh dan rata dengan tanah. Waida kini dirawat di Rumah Sakit Datu Beru, Takengon, Aceh Tengah.

Sementara pemerintah tengah memfokuskan bantuan ke dua lokasi yang terparah terkena gempa, Blang Mancung Atas dan Blang Mancung Bawah.

Di wilayah lain, tepatnya di Kecamatan Ketol, korban gempa Aceh di Selun terpaksa menghentikan mobil bantuan. Mereka melakukan hal ini lantaran belum menerima bantuan.

Tak hanya itu, anak-anak korban gempa pun terpaksa mengemis di jalanan agar mereka tetap dapat mengganjal perut laparnya. Mereka berharap bantuan segera datang sehingga tak harus mengemis lagi.

Menghadapi derita warga, Menkokesra Agung Laksono meminta masyarakat bersabar. Pemerintah memprioritaskan evakuasi korban selamat seraya mendistribusikan bantuan.

Badan Nasional Penanggulangan Nasional (BNPB) merilis korban meninggal 23 orang, 12 hilang, dan 160 luka-luka. Sembilan desa masih terisolir terutama Desa Bah, Kecamatan Ketol yang belum bisa ditembus lantaran cuaca yang tidak bersahabat.

TNI-AD mengerahkan satu batalion anggotanya untuk menembus daerah tersebut. Mereka juga mendirikan pos tanggap darurat gunua mengantisipasi kebutuhan masyarakat. (Ali/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini