Sukses

Militer Cabut Konstitusi Mesir, Istana Presiden Dikepung

Ketua Mahkamah Konstitusi akan mengambil alih kekuasaan Presiden Mohammed Morsi.

Kepala militer Mesir Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi mengumumkan pembatalan konstitusi negaranya. Pengumuman itu dilakukan setelah militer bertemu dengan sejumlah pemimpin politik, pemimpin religius, dan pemimpin muda.

Laman BBC, Rabu (3/7/2013) memberitakan, Sisi juga mengumumkan Ketua Mahkamah Konstitusi akan mengambil alih kekuasaan Presiden Mohammed Morsi. Pengumuman Sisi ini menandakan kekuasaan Presiden Morsi tidak akan bertahan lama.

Sementara, Reuters memberitakan pihak militer mengerahkan tank dan tentara ke sekitar Istana Presiden di Kairo setelah Morsi tidak memenuhi ultimatum yang memintanya memenuhi tuntutan para demonstran untuk mundur.

Kendaraan lapis baja juga ditempatkan di luar stasiun televisi negara yang berada di tepian Sungai Nil. Militer juga dikabarkan segera mengumumkan program transisi dan pemilihan umum baru.

Penasihat militer Morsi,  Essam El-Haddad, menyebut bahwa militer tengah melakukan kudeta. "Demi Mesir dan akurasi sejarah, sebutlah apa yang terjadi saat ini dengan nama aslinya: kudeta militer," kata Haddad.

Kondisi Mesir terus memanas. Setelah terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh pendukung dan penentang Presiden Morsi. Pihak militer sebelumnya telah mengultimatum agar kekuatan politik di negara itu menyelesaikan krisis ini dengan mnuruti permintaan para demontsran.

Namun, Morsi yang tengah berkuasa tidak mau memenuhi tuntutan para demonstran yang menginginkan dirinya mundur dari kursi kepresidenan. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini