Sukses

Polsek Musirawas Dibakar Massa, Kapolda Sulsel Tinjau TKP

Polisi dari Polda Sulsel pun melakukan olah TKP di kedua lokasi tersebut.

Polri menegaskan, untuk antisipasi keamanan di Musirawas, Sumatera Selatan, pihaknya menurunkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dan 2 SSK Brimob. Hal ini terkait peristiwa pembakaran Mapolsek Rawas Ulu dan Mapolsek Sementara Rupit, Musirawas, yang berujung tewasnya seorang pelaku pencurian akibat ditembak polisi.

"Untuk antisipasi pelayanan dan kondisi keamanan, diperbantukan 1 SSK Polda Sumsel dan 2 SSK Brimob Polda Sumsel, serta tim kesehatan," kata Kabag Penanganan Satuan Kombes Pol Rana S Permana di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Dikatakan Rana, saat ini Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Saud Usman Nasution dan jajaran telah meninjau tempat kejadian pristiwa (TKP) di kedua Mapolsek Musirawas itu. Polisi pun melakukan olah TKP di kedua lokasi tersebut.

"Kapolda dan jajaran tinjau TKP, dan lihat korban yang meninggal. Tim kesehatan polisi lakukan otopsi pelaku curas (pencurian dengan kekerasan). Tim penyidik Polda Sumsel lakukan olah TKP kasus pembakaran dua Polsek itu," ungkap dia.

Saat ini kata Rana, situasi dilokasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang sempat ditutup warga akibat pristiwa itu, sudah dapat dilalui dengan negosiasi oleh Polri yang melibatkan TNI dan Pemda. Meski tidak ada korban jiwa dari anggota Polisi yang bertugas ketika itu, namun pihaknya mengalami kerugian.

"Tidak ada yang luka. Tapi kerugian materil 1 kantor Polsek sementara Muara Rupit, gedung pinjaman dari kantor Pajak (terbakar), 1 Kantor Mapolsek Rawas Ulu (terbakar), 1 Rumah Dinas Polsek Rawas Ulu (terbakar)," ujar dia.

Rana membeberkan, peristiwa pembakaran Polsek itu akibat tertembaknya pelaku pencurian dan kekerasan atas nama Herlika Bin Hasan hingga tewas. Saat penangkapan tim gabungan Polres Musirawas dan Polsek, terjadi perlawanan dari kedua pelaku.

"Pelaku ini residivis, terutama kakaknya yang melarikan diri. Pertama dilakukan peringatan masih lawan dengan tembak senpi rakitan, ditembak di lengan dan jantung," pungkas Rana.  (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini