Sukses

Dinas Pariwisata Minta Tambah Dana, Ahok: Siapin Monas Dulu

Tak seperti kota di negara-negara tetangga, anggaran promosi pariwisata di Jakarta dinilai masih kurang.

Tak seperti kota di negara-negara tetangga, anggaran promosi pariwisata di Jakarta dinilai masih kurang. Untuk itu Dinas Pariwisata DKI Jakarta meminta penambahan anggaran sebesar 30 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta. Menanggapi permintaan itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tak keberatan. Tapi ada syaratnya.

Ahok menilai, Dinas Pariwisata masih harus melakukan perbaikan pada ikon Jakarta, yakni Monumen Nasional atau Monas. Selain itu, pembenahan dan pelestarian objek wisata DKI juga harus menjadi fokus utama. Bila Monas dan objek pariwisata lainnya telah memadai kondisinya, maka promosi pariwisata di Jakarta ke luar negeri tak akan sia-sia. Otomatis, tambahan dana pun akan digelontorkan.

"Kamu (Dinas Pariwisata) mesti siapin Monas dulu dan semua dong, baru promosi keluar. Jika promosi keluar, tapi yang di dalam berantakan, untuk apa? Kalau uangnya cukup, kalau tidak cukup lebih baik kami siapkan," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

"Selama kami lihat itu masuk akal, ya tidak masalah. Tapi kalau kami belum siapin semua yang ada di sini, ada promosi, juga nggak ada guna kan? Itu pikiran Pak Gubernur begitu," pungkas Ahok.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman menuturkan, anggaran promosi DKI hanya sebesar Rp 69 miliar. Padahal pihaknya menyumbang PAD hingga Rp 2,6 triliun.

Sementara kota-kota negara tetangga seperti Kuala Lumpur, Bangkok, dan Singapura menganggarkan US $ 2,5 juta atau sekitar Rp 250 miliar khusus untuk promosi pariwisata mereka. (Ndy/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.