Sukses

SBY Instruksikan BNPB Tangani Gempa Aceh

Selain menginstruksikan penanganan, SBY juga telah menyampaikan rasa duka cita kepada seluruh korban.

Bencana gempa bumi mengguncang Aceh sebanyak 3 kali sepanjang Selasa 2 Juli kemarin. Presiden SBY pun telah menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani para korban.

"Pak SBY sudah menginstruksikan kepada BNPB untuk menangani masalah yang terjadi di Aceh. Apa yang bisa dilakukan di sana untuk segera dilakukan," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Selain menginstruksikan penanganan, lanjut Julian, SBY juga telah menyampaikan rasa duka cita kepada seluruh korban dan keluarga korban bencana yang menewaskan puluhan warga itu.

Sebelumnya, Kepala BNPB Syamsul Maarif telah melaporkan kepada Presiden SBY perkembangan dan upaya penanganan gempa 6,2 di Aceh. Data sementara, dampak gempa terdapat 22 orang meninggal dunia, 210 orang luka-luka, dan ribuan bangunan dan rumah rusak.
 
Berdasarkan laporan dari BPBA Aceh Tengah terdapat 10 orang meninggal, 140 orang luka-luka dan dirawat di RSUD, bangunan yang meliputi rumah, masjid, meunasah, kantor pemerintah mengalami kerusakan. Diperkirakan 1.500 unit mengalami kerusakan, beberapa ruas jalan longsor dan pengungsian tersebar di 10 titik.
 
Sedangkan di Kabupaten Benermeriah tedapat 12 orang meninggal, 70 orang di rawat di RSUD Benermeriah dan puskesmas. Kerusakan bangunan dan rumah masih dilakukan pendataan.
 
Upaya penanganan gempa terus dilakukan. Kepala BNPB dari Posko Penanggulangan Asap di Pekanbaru telah memerintahkan penanganan dilakukan secara cepat. Saat ini tim BNPB, SRC PB, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Kementerian PU berada di Benermeriah untuk melakukan koordinasi dan kaji cepat.

BNPB pagi ini telah mengirimkan satu helikopter Collibri TNI AU dari Pekanbaru ke Aceh untuk membantu penanganan gempa, khususnya di perbatasan antara Benermeriah dan Aceh Tengah. BNPB juga memberangkatkan pesawat CN 235 TNI AU untuk melakukan foto udara dan kaji cepat dari udara dampak kerusakan gempa. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini