Sukses

Militer Mesir Ultimatum Kekuatan Politik, WNI Diimbau Waspada

Militer Mesir memberi ultimatum kepada kekuatan politik di negara itu untuk selesaikan masalah selama 48 jam.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo mengimbau kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) untuk waspada, setelah pihak militer Mesir mengeluarkan ultimatum terkait keamanan negara itu.

"KBRI meminta semua WNI untuk tenang dan tetap waspada karena ketegangan politik meningkat pasca-ultimatum militer," kata Kepada Fungsi Penerangan, Sosial Politik KBRI Kairo Dahlia Kusuma Dewi di Kairo, Selasa (2/7/2013).

Dajlia menambahkan, meski ketegangan politik di Mesir meningkat, Kantor KBRI di Kairo tetap buka dan beraktivitas seperti biasa. KBRI saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Mesir untuk memberi perlindungan terhadap semua WNI.

Jumlah WNI di Mesir berkisar 5.000 orang, yang sebagian besar adalah mahasiswa. Mereka tersebar di sejumlah provonsi di Mesir selain di kota Kairo.

Pada Senin 1 Juli, militer Mesir memberikan ultimatum kepada semua kekuatan politik di negeri itu. Militer memberikan waktu 48 jam sejak Senin 1 Juli malam kepada kekuatan politik di Mesir untuk memecahkan krisis sesuai dengan tuntutan rakyat.

Ultimatum militer yang diumumkan lewat televisi itu antara lain menyebutkan bahwa militer tidak terlibat dalam kekisruhan politik saat ini, namun bertanggung jawab atas keamanan negara. Pesawat tempur dan helikopter militer intensif memantau situasi di udara Kairo.

Kondisi Mesir kembali memanas setelah terjadi unjuk rasa menentang pemerintahan Presiden Mohamed Morsi. Kerusuhan terjadi di sejumlah wilayah. Sekitar 17 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam aksi unjuk rasa itu. (Ant/Eks/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.