Sukses

Disebut LHI Terlibat Korupsi, Setya Novanto Golkar: Nggak Tahu

Ketua Fraksi Partai Golkar itu pun enggan menanggapi tudingan LHI yang disebutkan dalam nota eksepsinya itu.

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq atau LHI menyebutkan adanya keterlibatan orang-orang dekat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam kasus yang menjerat Yudi Setiawan. Salah satunya adalah Setya Novanto.

Ketua Fraksi Partai Golkar itu pun enggan menanggapi tudingan LHI yang disebutkan dalam nota eksepsinya itu. Bahkan Bendahara Umum Partai Golkar itu mengaku tak mengenal sosok Yudi Setiawan.

"Saya nggak tahu, saya nggak kenal sama sekali. Nggak tahu," kata Setya Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Setya Novanto pun membantah jika partainya pernah membahas proyek di Kementerian Pertanian dengan Yudi Setiawan yang kini menjadi tersangka korupsi Bank Jabar Banten itu. "Nggak," ujarnya.

Mengenai namanya yang disebut-sebut LHI, Setya Novanto pun tak mau mengurusinya. "Saya nggak tahu, nggak komen, ga ikut campur pak LHI itu urusan dia PKS, sudah internal mereka. Jadi alhamdulillah gak ada urusannya," papar Setya.

Dalam sidang lanjutan perkara suap impor daging sapi dengan terdakwa LHI, tim penasihat hukum mantan anggota DPR itu mempertanyakan KPK yang tidak menyebut keterlibatan politisi partai lain dalam surat dakwaan kliennya.

"Dalam berita acara pemeriksaan Yudi Setiawan, disebutkan orang dekat Aburizal Bakrie seperti Setya Novanto, Happy Bone Zulkarnaen," kata Zainuddin Paru saat membacakan nota eksepsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (1/7/2013).

Selain itu, lanjut Zainuddin, nama Hatta Rajasa pun disebut dalam kasus Yudi Setiawan. "Ada nama Hatta juga, tapi tak muncul dalam dakwaan," ungkap Zainuddin.

LHI didakwa karena diduga menerima Rp 1,3 miliar dalam pengurusan penambahan kuota impor daging sapi. Tak hanya itu, dia juga didakwa atas perkara tindak pidana pencucian uang. Hukuman 20 tahun penjara pun membayangi Luthfi Hasan Ishaaq. (Ary/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini