Sukses

Fahri Hamzah: FPI, KPK, dan ICW Sama-sama Berbahaya

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah merasa geram dengan aksi-aksi lembaga seperti FPI, KPK, dan ICW.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah merasa geram dengan aksi-aksi lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Indonesia Corruption Watch (ICW), dan Front Pembela Islam (FPI). Menurut Fahri, lembaga itu berdiri di atas dasar yang berbahaya.

"Fundamentalisme FPI, KPK, ICW ini sama-sama bahaya," kata Fahri di Kompleks Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2013). "Siapapun tidak boleh bebas kesalahan, karena kita semua manusia."

Fahri menjelaskan, meskipun FPI berdiri atas dasar agama. Namun bukan berarti FPI bebas dari kesalahan. "Orang juga bisa salah, itu biasa-biasa saja," ujarnya.

Secara tegas, Fahri menyatakan tidak boleh menggunakan kekerasan fisik dalam demokrasi. "Seperti yang kemarin terjadi di sebuah stasiun TV itu. Jangan menghantam harga demokrasi kita yang begitu mahal," cetus Fahri.

Untuk KPK dan ICW, menurut Fahri, kedua lembaga itu terlalu mengultuskan perihal pemberantasan korupsi. Sehingga lembaga-lembaga itu seperti kebal terhadap segala kesalahan.

"Khusus untuk ICW, seharusnya lembaga itu tidak mengajukan kritik kepada pribadi. Namun pada pertarungan ide, tidak akan menyinggung perasaan pribadi seseorang," ucap Fahri.

Akan tetapi, apabila ingin menyerang pribadi, lanjut Fahri, ICW harus menyertakan kriteria yang baku. "Kalau tidak ada kriteria yang baku, berarti niat mereka black campaign," imbuh Fahri.

Fahri menilai, tindakan ICW itu seperti menyerang pribadi seseorang. Juga mematikan karakternya.

"Saya dibilang tidak pro-pemberantasan korupsi karena mengusulkan perubahan UU 20 Tahun 2002. Kok bisa tugas konstitusional mengubah UU. Itu justru menjadi dasar untuk menyerang pribadi," beber Fahri.

Padahal anggota dewan, sambung dia, memiliki imunitas atau kekebalan hukum dari pidana demi menjalankan tugas tersebut. "Ini ada di UU MD3. Kampanye negatif terhadap orang-orang yang suci, inilah yang tidak bagus," tutup Fahri. (Riz/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini