Sukses

PKS: KPK Banyak Sensasi Ketimbang Ungkap Fakta LHI

Wasekjen PKS Fahri Hamzah menilai apa yang dilakukan KPK terhadap kasus suap impor daging sapi Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) banyak sensasi.

Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah menilai apa yang dilakukan KPK terhadap terdakwa kasus pengaturan kuota impor daging sapi mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) lebih banyak sensasi ketimbang menguak fakta hukumnya.

"Memang lebih banyak sensasi, ini yang saya lihat. Kemenangan penyidik bukan soal opini publik, tapi kemenangan dari pembuktian kepada terdakwa. Kalau dakwaan nggak benar hanya menang secara opini publik ya kacau," ujar Fahri di sela diskusi bertema 'Membedah Dakwaan Luthfi Hasan Ishaaq' di Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Fahri juga tidak sependapat dengan tudingan adanya keterlibatan LHI dengan PKS. Menurutnya, apa yang dilakukan LHI tidak ada kaitan dengan partainya.

"Itu kan pribadi Pak Luthfi. Dugaan ini sudah kejauhan. Itu masalah pribadi. Mereka kan menunjukkan yang Rp 2 triliun. Itu keputusan PKS yang mana? Jangan menyebutkan Rp 2 triliun lalu mengkaitkan dengan PKS," cetusnya.

Anggota Komisi III DPR ini menilai, ada pihak yang sengaja ingin merusak citra partai berlambang bulan dan padi itu. Dia pun mengaku siap menghadapi tantangan ini jika memang sengaja ada pihak yang akan merusak partainya itu. "Ini ada orang yang mau merusak karakter, ayolah kita hadapi," ucapnya.

Fahri juga membantah terkait dugaan keterlibatan Menteri Pertanian Suswono dalam kasus LHI. Menurutnya, Suswono adalah sosok yang selalu menyuarakan antikorupsi. Sejumlah penghargaan, menurut Fahri, sudah diterima selama menjabat sebagai Mentan. Maka itu Fahri tak yakin keterlibatan Suswono terhadap kasus LHI.

"Mentan itu sukses sewasembada, dapat penghargaan FHO, berhasil membuat Permentan Nomor 50 yang mengharuskan pengurusan kuota impor pada 3 lembaga. Kalau Mentan membandingkan dengan lain, nggak bisa. Hukum haruslah hukum, jangan dicampur dengan yang lain," tegasnya.

"Dia itu kaku, dulu pas di Komisi IV pernah membuka korupsi. Kementan bagus kok. Peristiwanya itu nggak ada hubungannya dengan Mentan kok. Lagian itu bukan keputusan Mentan saja," pungkas Fahri. (Frd/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.