Sukses

Saran KPK ke SBY: Perkuat Lembaga Ternak Sapi

KPK telah memberikan saran kepada Presiden SBY untuk melakukan perbaikan tata niaga strategis terkait daging sapi.

Kasus kuota impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah, membuat KPK banyak belajar. Dari kasus ini, KPK mengaku telah memberikan saran kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan perbaikan tata niaga strategis terkait daging sapi.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, lembaganya telah mengusulkan kepada Presiden SBY untuk melakukan perbaikan soal daging sapi. Karena itu, KPK mendorong kekuatan di lembaga peternakan sapi rakyat dalam hal pemasaran dan mendorong melalui pembentukan koperasi peternak.

"Inti saran perbaikan KPK ke Presiden, mendorong kekuatan lembaga peternak sapi rakyat dalam pemasaran, mendorong melalui pembentukan koperasi peternak dan mendorong pengembangan industri melalui revitalisasi sapi ternak," kata Abraham Samad di hadapan anggota Komisi III DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Abraham juga menjelaskan, KPK juga meminta kepada Presiden agar melakukan perbaikan dalam kebijakan importasi daging sapi yang lebih transparan. Guna menghindari terjadinya kasus-kasus korupsi yang berkaitan dengan suap antara penyelenggara negara dan pihak swasta.

"Melakukan perbaikan tata laksana importasi dan mengitegrasikan badan-badan otoritas di pelabuhan," tuturnya.

KPK juga memaparkan beberapa persoalan korupsi yang masuk ke dalam skala prioritas KPK dalam proses pencegahan dan penindakan. Salah satunya adalah sektor pangan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Korupsi di sektor ini menambah penderitaan rakyat, dan mengancam intergitas nasional. KPK tidak berhenti dalam satu kasus semata, KPK juga menyasar program integritas sehingga menjadi budaya bangsa ke depan," ujar Abraham. (Ism/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini