Sukses

Dituding Penyebab Kebakaran, Sinar Mas: Justru Kami Korban

Managing Director PT Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto mengatakan, PT Sinar Mas justru menjadi korban kebakaran hutan itu.

Insiden kabut asap akibat kebakaran di Hutan Riau, masih terus dipadamkan pasukan gabungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, dan Polri. Upaya pemadaman besar-besaran dilakukan menyusul keluhan kabut asap yang terbawa hingga ke Singapura dan Malaysia.

Kebakaran yang diduga melibatkan 8 perusahaan asing asal Malaysia dan sejumlah perusahaan Indonesia itu diduga sengaja dilakukan untuk membuka lahan perkebunan saat musim tanam. Namun, Managing Director PT Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto membantahnya. Ia mengatakan, PT Sinar Mas justru menjadi korban kebakaran karena api di menjalar hingga ke hutan industri yang dikelolanya.

"Justru perusahaan kami jadi korban akibat kebakaran ini. Karena tidak ditemukan titik api di dalam unit perkebunan kami. Namun, di dalam unit usaha hutan industri ditemukan titik api yang merupakan limpahan api dari luar yang menjalar ke unit usaha kehutanan Sinar Mas," kata Gandi Sulistiyanto di Jakarta, Kamis (27/62013).

Ia menjelaskan, meski menjadi korban, pihaknya juga langsung mematikan titik api tersebut karena hutan tanaman industri itu merupakan sumber utama bahan baku kertas yang diproduksinya. "Unit usaha hutan merupakan sumber utama bahan baku dari rangkaian produksi, sehingga kami tidak mungkin kami membakar bahan produksi kami sendiri. Karena itu jika ada percikan api atau pun limpahan api di luar kami langsung segera matikan," jelas Gandi.

Ia menambahkan, pihaknya sudah mengirimkan personel sebanyak 900 hingga 1.000 orang, baik karyawan maupun masyarakat sekeliling dan ditambah petugas dari polisi kehutanan, Pasukan Manggala Agni Riau. Laporan terakhir dari 75 titik, tinggal 13 titik api yang belum dipadamkan pada Rabu 26 Juni kemarin.

"Minggu lalu ada 75 titik di unit usaha kehutanan dan terus kita padamkan. Tinggal 13 titik api lagi laporan terakhir kemarin. Mudah-mudahan 1-2 hari ini bisa segera dipadamkan. Kita kerahkan seluruh upaya bersama-sama dengan pemerintah untuk ikut mematikan api tersebut," tukas Gandi. (Adi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini