Sukses

Tak Mau Kalah dari Quick Count, KPU Pakai Sistem Baru

Penghitungan KPU selalu kalah cepat dengan penghitungan cepat atau quick count milik lembaga survei.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan lembaga yang menjadi penyelenggara Pemilu dan juga penghitung resmi hasil Pemilu. Tapi penghitungan KPU selalu kalah cepat dengan penghitungan cepat atau quick count milik lembaga survei.

Berangkat dari itu, KPU tampaknya tidak ingin kalah lagi soal penghitungan Pemilu. Ketua KPU Husni Kamil Manik menegaskan pada Pemilu 2014, akan menggunakan metode baru. KPU akan mengunggah hasil penghitungan 1 jam setelah pencoblosan selesai.

"Target kami setelah 1 jam penghitungan di TPS (tempat pemungutan suara). Kami mulai upload real count ke server pusat," kata Husni Kamil Manik, saat menjadi pembicara dalam seminar bertema 'Peran Media Televisi Mencerdaskan Pemilih dalam Pemilu 2014', di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).

Pengelompokan penghitungan dilakukan tidak per TPS saja. Tapi juga menjumlah total suara dari TPS-TPS yang berada dalam radius 0,5 kilometer. Hasil penghitungan dapat dilihat di website KPU. Mengunggah data penghitungan itu juga menjadi dokumentasi secara maya.

"Kami butuh dokumentasi 2014 yang kuat dengan cara demikian, dengan di-entry, supaya tidak sama dengan 2004," ujarnya.

Husni menceritakan, cara yang baru dicetuskannya ini untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi pada 2004. "Pemilukada Palembang bermasalah, KPU sendiri, 2 partai sendiri-sendiri. Ketiganya beda. Ketika dibuktikan, berbeda semua," kata Husni.

Lebih lanjut, Husni menegaskan, strategi ini agar mendapat kepercayaan publik. Husni berharap publik jangan sampai tidak percaya dan mempertanyakan hasil Pemilu. "Karenanya tiap tahap kami punya kebijakan ini dan akan menjalankan secara konsisten," kata Husni. (Ism/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini