Sukses

Menteri Lingkungan Hidup: 8 Perusahaan Malaysia Bakar Hutan Riau

Kementerian Lingkungan Hidup akan melakukan serangkaian pembicaraan dengan Menteri Lingkungan Hidup Malaysia dan Singapura.

Kasus kebakaran hutan yang hingga kini masih terjadi di Riau diduga melibatkan perusahaan asal Malaysia. Perusahaan-perusahaan itu bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit.

Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyatakan, saat ini ada 8 dari 14 perusahaan yang terindikasi melakukan pembakaran hutan adalah milik pengusaha asal Malaysia.

"Saat ini tim dari Kementerian Lingkungan Hidup masih terus menyelidiki dan mengumpulkan barang bukti sehingga bila nantinya sudah cukup bukti, maka perusahaan itu akan diajukan ke pengadilan," kata Balthasar di Jayapura, Selasa (25/6/2013).

Menurut mantan Rektor Universitas Cenderawasih itu, tingkat polusi di beberapa kota di Pulau Sumatera sudah di atas ambang batas. Bahkan ada yang mencapai 600, yakni di Riau, Batam, dan Bengkalis.

Sejumlah kota lainnya di Sumatera saat ini masih diliputi polusi asap tebal dan kabut, seperti juga yang dilaporkan terjadi di negeri jiran Malaysia dan Singapura.

"Tingginya polusi itu disebabkan kebakaran hutan yang cukup hebat, sehingga menyebabkan kabut asap yang tebal," ujarnya.

Ia mengemukakan pula, saat ini segala upaya terus dilakukan untuk memadamkan dan mengatasi kebakaran itu, dan pihaknya akan melakukan serangkaian pembicaraan dengan Menteri Lingkungan Hidup Malaysia dan Singapura secara terpisah di Jakarta.

Untuk masa mendatang, ia menyatakan, pemberian izin pemanfaatan kawasan hutan harus lebih selektif guna mengurangi kerusakan lingkungan hidup. "Mudah-mudahan masalah itu dapat segera teratasi," harap Kambuaya. (Ant/Ary/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.