Sukses

Karyawan KRL Commuter Line Mogok, KA Ekonomi Membludak

Para penumpang yang biasa menaiki KRL Commuter Line terpaksa sebagian besar ke Kereta Api Listrik (KRL) Ekonomi.

Mogoknya ratusan karyawan kontrak PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ) mengakibatkan para penumpang beralih ke Kereta Api ekonomi. Alhasil, gerbong-gerbong kereta api kelas ekonomi tujuan Bogor-Jakarta menjadi penuh sesak.

"Jadi benar-benar, kereta ekonomi itu gratis, sumpek, dan penuh," kata Titi Fatmah (51), seorang guru TK yang tinggal di Bogor dan bekerja di Cawang, Jakarta Timur, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (25/6/2013).

Para penumpang yang biasa menaiki KRL Commuter Line terpaksa beralih ke Kereta Api Listrik (KRL) Ekonomi. Itu dikarenakan tidak ada petugas pelayanan tiket di loket. Kondisi itu juga menyebabkan antrean panjang di loket KRL Ekonomi.

Kondisi itu, kata Titi, terlihat di Stasiun Bojong Gede dan Cilebut. Untuk di Stasiun Bogor, petugas yang menjaga loket digantikan oleh petugas keamanan.

"Saya turun di Stasiun Kalibata, biasanya ada petugas yang memeriksa tiket. Ini nggak ada. Di atas kereta juga nggak ada petugas yang periksa tiket," lanjut Titi.

Ratusan karyawan outsourcing PT KAI dan PT KCJ melakukan mogok kerja. Demonstran yang menuntut status karyawan tetap ini juga akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor PT KCJ di Stasiun Juanda, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Aksi unjuk rasa itu rencananya akan dimulai dengan melakukan longmarch dari Kantor LBH Jakarta.

"Ada yang sudah bekerja 13 tahun. Ada yang sudah 16 tahun. Tapi mereka masih outsourcing yang sampai sekarang belum jadi karyawan tetap," kata Koordinator Aksi, Acril Prasetyo, saat berbincang dengan Liputan6.com di halaman kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat. (Ism/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.