Sukses

ICW Jaring Agen Antikorupsi di Sekolah Sakti

ICW berharap para peserta dapat menjadi agen-agen baru dalam upaya penegakan pemberantasan korupsi.

Indonesia Corruption Watch (ICW) resmi membuka Sekolah Anti Korupsi (Sakti). Pendirian sekolah ini dimaksudkan agar dapan menciptakan murid yang menjadi penggerak antikorupsi.  

"Para peserta yang ikut dalam sekolah ini kami siapkan agar menjadi agen-agen antikorupsi," kata Program Officer Sakti, Lydia Agustina di kantor ICW, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Dalam kelas pertama yang dibuka dan diikuti 20 murid, Sakti mengajarkan pada para anak didiknya mengenai problem hukum dalam pemberantasan korupsi, gerakan sosial antikorupsi, situasi politik jelang pemilu hingga diskusi mengenai strategi kampanye antikorupsi.

"Dalam pembelajaran kami menggunakan metode partisipatoris. Peserta kami ajak terlibat aktif pada setiap aktivitas dan pembelajaran. Di antaranya kita kasih teori, diskusi, dan presentasi. Tidak cuma itu, nantinya para peserta kami ajak juga untuk berkunjung ke kantor-kantor lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi," tambah Lydia.

Dengan kata lain, lanjut Lydia, ICW berharap para peserta dapat menjadi agen-agen baru dalam upaya penegakan pemberantasan korupsi. Menurutnya, sejak awal, Sakti dirancang dengan kesadaran bahwa korupsi di Indonesia sudah sangat parah dan mewabahi semua aspek kehidupan berbangsa.

"Kalau koruptor bisa memunculkan koruptor-koruptor baru. Kita juga harus bisa memunculkan generasi baru antikorupsi," jelas Lydia. (Ary/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini