Sukses

Kebakaran Hutan Riau Terjadi di Lahan Milik Malaysia

Satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas bumi (NOAA) pada Selasa merekam keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau.

Kebakaran yang melanda sejumlah kawasan di daratan Provinsi Riau, mengakibatkan asap tebal di Malaysia dan Singapura. Kebakaran di Riau itu sebagian besar terjadi di areal perkebunan dan hutan tanam industri milik perusahaan Malaysia.

"Indikasi itu muncul setelah satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas bumi (NOAA) pada Selasa merekam keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau," kata Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Hutan Bidang Perlindungan Hutan pada Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Rahidi, di Pekanbaru, Kamis (20/6/2013).

Menurut data NOAA yang diterbitkan Dinas Kehutanan Provinsi Riau, sebagian titik panas yang diduga sebagai peristiwa kebakaran lahan tersebut berada di kawasan HTI dan perkebunan milik pemodal asing, diantaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida.

Perusahaan itu merupakan perusahaan milik pengusaha Malaysia. Pada Selasa lalu, terdapat beberapa titik kebakaran lahan di arealnya yang berlokasi di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.

Kemudian, NOAA juga mendeteksi beberapa titik kebakaran lahan di kawasan perkebunan milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati, yang juga milik pengusaha Malaysia.

Menurut data itu, sejumlah titik panas itu berda di dua lokasi areal perkebunan PT Bumi Reksa Nusa Sejati, yakni di sekitar Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa Bente, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir.

Titik panas menurut data tersebut juga berada di kawasan perkebunan milik perusahaan Malaysia lainnya, seperti PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh Dinawi, PT Abdi Plantation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industry, PT Bumi Reksa Nusa Sejati, dan PT Mustika Agro Lestari.

Kemudian kebakaran juga terjadi di kawasan hutan tanam industri milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh pihak asing.

"Kebakaran di sekitar area industri milik perusahaan-perusahaan tersebut memang sering terjadi. Khususnya untuk pantauan NOAA, di area sejumlah perusahaan itu selalu terdeteksi titik panas ketika kemarau," kata Rahidi.

Pihak Dinas Kehutanan Riau bersama sejumlah instansi terkait lainnya di daerah saat terus berupaya untuk meminimalisasi luasan kebakaran hutan atau lahan yang melanda berbagai wilayah kabupaten dan kota. (Ant/Ary/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini