Sukses

Demo Tolak BBM Naik, Polisi Kena Panah Mahasiswa

2 orang anggota kepolisian terluka, akibat menjadi sasaran amuk massa.

Unjuk rasa tolak harga bahan bakar minyak (BBM) naik antara aparat polisi dengan mahasiswa Universitas Haluleo (Unhalu), Kendari, Sulawesi Tenggara berujung bentrok. Insiden menyebabkan 2 orang anggota kepolisian terluka, akibat menjadi sasaran amuk massa.

"Anggota Polri yang terluka ada 2, yakni kena lemparan batu mengakibatkan luka robek di mata atas nama Bripka Sucipto dari Polres Kendari, dan AKBP Dadang dari Detasemen 2 yang mengalami luka tertusuk anak panah. Mereka masih dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP A Karim Samandi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (20/6/2013).

Karim menuturkan, peristiwa diawali dengan aksi unjuk rasa mahasiswa yang turun ke jalan dan membakar baliho-baliho partai yang mendukung kenaikan harga BBM. Kemudian massa dibubarkan setelah negosiasi sekitar pukul 01.00 Wita dini hari waktu setempat.

"Mereka pulang ke kampus, dalam perjalanan mereka sempat lempar pos polisi dan mengenai polisi tersebut. Dikejar pelakunya, didapatkan, adu fisik, jari mahasiswa terluka," ujarnya.

Dari pengejaran tersebut, seorang wartawan media cetak Rakyat Sultra atas nama La Ismed juga menjadi korban.

"Karena posisinya di dalam kelompok mahasiswa. Saat bubar, jalan itu banyak gang kecil, mahasiswa sembunyi sembari lontarkan busur, di situ ada wartawan," terang Karim.

Aksi mahasiswa itu berlangsung sejak Rabu 19 Juni siang di Mokodompit, Kelurahan Kambu, Kecamatan Poasia, Kendari, Sulawesi Tenggara. (Tnt/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.