Sukses

Adang Daradjatun Minta Pendemo dan Aparat Patuhi Aturan

"Sepanjang bahwa ada prosedur yang salah, pastinya pimpinan akan menilai kejadian tersebut," imbuh Adang.

Anggota Komisi III DPR Adang Darajatun mengaku tidak mengetahui ada insiden penembakan aparat dalam demonstrasi menolak kenaikkan harga BBM di Jambi. Jurnalis Trans7, Nugroho Anton terluka akibat terkena serpihan tabung gas air mata.

Menurut Adang, pimpinan Polri tentu akan menilai prosedur yang dilakukan petugas di lapangan.

"Ya karena saya saat ini sedang mengikuti rapat paripurna maka saya belum mendengar langsung berita tersebut baik dari televisi maupun berita lain. Tapi yang pasti bahwa kalau itu terjadi maka pimpinan Polri akan menilai sampai di mana prosedur tentang proses penanganan suatu demo itu dilakukan," kata Adang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2013).

"Sepanjang bahwa ada prosedur yang salah, pastinya pimpinan akan menilai kejadian tersebut," imbuh mantan Wakapolri ini.

Namun ia mengaku belum bisa menilai salah atau benar dalam kejadian tersebut. Tetapi dengan memegang peraturan hukum sesuai prosedur dan dilakukan jelas ada penilaian tersendiri. Kalau tidak dilakukan, pimpinan akan melakukan suatu proses.

"Saya rasa ini bukan penanganan yang pertama kali, di Bima juga pernah terjadi dan di tempat lain. Jadi waktu saya Wakapolri ada protap 1 dan 2. Lalu ada yg namanya Dewan Kehormatan untuk memeriksa apakan suatu proses yang dilakukan anggota di lapangan benar atau tidak," imbuh politisi asal PKS itu.

"Jadi serahkan saja kepada Kapolri dan biasanya nanti ada propam atau provos yang datang apakah ada penyalahan prosedur yang dilakukan," tegas Adang.

Ia pun berpesan agar pendemo mengikuti aturan yang berlaku dan tidak anarkis.

"Kalau saya berpegang saja apa yang disampaikan Kapolri (Jenderal Pol Timur Pradopo) kemarin ya. Jadi, silakan saja berdemo dan berpendapat sepanjang dengan aturan yang berlalku. Sebaliknya, penanganan demo juga harus sesuai prosedur yang berlaku dalam menangani huru-hara," jelas Adang. (Adi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.