Sukses

Polisi: Saksi Diancam Dibunuh Anak Buah Hercules

Jaksa akhirnya memutuskan membacakan keterangan Sandra dalam Berita Acara Pemeriksaan.

Sandra Rustan, saksi batal didengar pernyataannya dalam persidangan perkara pemerasan dan kekerasan dengan terdakwa Hercules Rosario Marshal. Sandra mengaku ketakutan bersaksi setelah mendapat ancaman dari anak buah Hercules.

"Ya jadi saya dapat laporan dari saksi-saksi termasuk Ibu Sandra itu, kalau mereka dapat ancaman dari anak buahnya Hercules lewat SMS dan telpon. Ada yang diancam dibunuh, dipukul, dan lainnya, banyaklah," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengky Heryadi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (17/6/2013).

Sandra sudah 4 kali dipanggil jaksa untuk bersaksi. Namun, dia tak pernah hadir. Jaksa akhirnya memutuskan membacakan keterangan Sandra dalam Berita Acara Pemeriksaan.

"Jadi jadi saya mohon pada jaksa, saya sekiranya tidak perlu hadir. Karena saya seorang perempuan dan ada rasa takut," ungkap Sandra dalam berkas yang dibacakan Jaksa Fajar Aristiawan.

Dalam berkas yang dibacakan jaksa, saat peristiwa penangkapan Hercules dan anak buahnya pada Jumat 8 Maret 2013 di Kembangan, Jakarta Barat, Sandra mengakui melihat Hercules datang. Hercules, kata Sandra, datang dari arah jalan raya menuju rumahnya melewati ruko itu. Sandra juga mengaku melihat aparat berpakaian bebas.

Dalam pengakuan yang dibacakan jaksa Fajar, Sandra membantah informasi yang menyebut Hercules menunjuk-nunjuk petugas polisi. "(Hercules) Menunjuk ke petugas itu tidak benar. Yang benar saat saya keluar, saya lihat Hercules datang. Saya pulang dan baru mengetahui berita saat sampai di rumah," tutur Sandra.

Dalam keterangannya, Sandra mengaku sudah kenal Hercules sejak 2 tahun silam. Dituturkan jaksa, Sandra tidak mengetahui kejadian apapun selanjutnya setelah terakhir dirinya melihat Hercules masuk dan tidak melihat adanya apel. Sementara itu, Hercules datang ke ruang persidangan sekitar pukul 13.30 WIB dengan mengenakan kemeja biru dan berpeci. (Ary/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini