Sukses

Pencari Pornografi Gay Tertinggi di Google dari Pakistan

Atas lalu lintas pencarian tertinggi untuk istilah pornografi itulah, Google memberikan nilai 100 untuk Pakistan.

Data sedikit mengejutkan dilansir perusahaan internet pemilik mesin pencari terbesar di dunia, Google. Google merilis, pencarian tertinggi atas pornografi sejenis atau gay bukan berada di negara-negara maju. Bukan pula di negara yang menjadi rujukan tren dunia. Tetapi, pencarian kata kunci pornografi gay tertinggi berasal dari Pakistan.

Seperti dilansir Daily Mail, Minggu (16/6/2013), pengguna internet di Pakistan menempati urutan pertama pencarian Google seks gay. Meskipun, Pakistan merupakan salah satu negara yang paling homophobic di dunia.

"Pencarian tertinggi justru berasal dari kota konservatif, Peshawar. Ini berbeda dari kota-kota kosmopolitan di Pakistan seperti Lahore dan Karachi," kata Peneliti Kecenderungan Google, Mother Jones.

Atas lalu lintas pencarian tertinggi untuk istilah pornografi itulah, Google memberikan nilai 100 untuk Pakistan. Seks gay merupakan kegiatan ilegal di negara Islam. Khusus di Pakistan, mereka yang terbukti melakukan hubungan sejenis terancam bui 2-10 tahun.

Minggu ini, Pew Research Center akan mengungkapkan hasil penelitian tempat-tempat yang paling toleran terhadap homoseksualitas. Survei digelar di 39 negara di dunia. Dalam survei ini, Pakistan termasuk yang paling tidak toleran terhadap homoseksual. Nilainya 2 persen.

Negara-negara lain yang menunjukkan toleransi yang rendah untuk homoseksualitas antara lain Nigeria 1%, Tunisia 2%. Sementara Ghana, Senegal, Mesir, Yordania, dan Indonesia menunjukkan hanya 3% setuju atau toleran dengan homoseksual.

Kemudian Spanyol menunjukkan penerimaan tertinggi terhadap homoseksualitas dengan nilai 88%. Diikuti Jerman 87%, Republik Ceko dan Kanada 80%, Australia pada 79%, Prancis 77%, dan Inggris 76%.

Salah satu ahli minoritas Pakistan mengatakan kepada Jones, pria muslim sangat jeli diketahui memiliki hubungan fisik dengan orang lain. Tetapi, dikatakan mereka tidak menganggap dirinya gay. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.